Klikaktual.com – Pemerintah Kota Cirebon terus menunjukkan komitmennya dalam menumbuhkan budaya tertib berlalu lintas. Komitmen ini diwujudkan melalui pembukaan kegiatan Diklat Pemberdayaan Masyarakat PTDI–STTD Tahun 2025, yang berlangsung di Akademi Maritim Suaka Bahari pada Kamis (9/10/2025).
Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Sumanto, yang menekankan pentingnya pelatihan bukan hanya dari sisi teknis, tetapi juga sebagai upaya membangun kesadaran kolektif di masyarakat.
"Transportasi bukan sekadar soal kendaraan dan jalan, tetapi juga mencerminkan disiplin sosial dan kepedulian terhadap sesama pengguna jalan. Kita perlu membangun budaya keselamatan sebagai tanggung jawab bersama," ujar Sumanto dalam sambutannya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Politeknik Transportasi Darat Indonesia – STTD yang secara konsisten menyelenggarakan program pemberdayaan masyarakat ini di berbagai daerah. Menurutnya, kehadiran lembaga pendidikan langsung di tengah masyarakat menjadi contoh nyata kontribusi dalam perubahan sosial.
"Kegiatan ini adalah contoh nyata bagaimana lembaga pendidikan dapat hadir langsung di tengah masyarakat, membekali mereka dengan keterampilan sekaligus semangat untuk menjadi agen perubahan," tambahnya.
Pelatihan ini diikuti oleh peserta dari beragam latar belakang, mulai dari juru parkir, pengatur lalu lintas, pengemudi angkutan umum, pengemudi kendaraan khusus, hingga pelajar tingkat SMA yang diproyeksikan menjadi pelopor keselamatan jalan di masa depan.
Sumanto juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini, khususnya Dinas Perhubungan Kota Cirebon yang telah memfasilitasi pelaksanaan dengan optimal.
"Terima kasih kepada Dinas Perhubungan yang telah memfasilitasi kegiatan ini dengan baik, serta kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, mulai dari penyediaan sarana, narasumber, hingga logistik," katanya.
Lebih jauh, Sumanto menegaskan bahwa keselamatan lalu lintas menjadi bagian penting dari visi besar Kota Cirebon sebagai kota yang Sejahtera, Tertata, Aspiratif, Aman, dan Berkelanjutan. Ia menekankan, kota yang baik bukan dilihat dari banyaknya kendaraan, melainkan dari warganya yang saling menghargai di jalan.
"Keselamatan lalu lintas adalah fondasi dari kota yang maju. Kota yang baik bukan diukur dari jumlah kendaraan, melainkan dari warganya yang saling menghargai di jalan," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengajak seluruh peserta untuk memandang pelatihan ini sebagai investasi sosial jangka panjang. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk menciptakan sistem transportasi yang aman dan ramah lingkungan.
"Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Kami butuh dukungan keilmuan dari lembaga seperti PTDI–STTD, serta partisipasi aktif masyarakat sebagai pelaku sekaligus pengawas sosial di ruang publik," jelasnya.
Sumanto berharap, semangat yang tumbuh dalam pelatihan ini dapat menyebar luas di masyarakat. Ia mengajak peserta untuk menjadi pelopor perubahan dalam menciptakan lalu lintas yang lebih aman dan tertib di Kota Cirebon.
"Mari jadikan pelatihan ini sebagai awal dari gerakan bersama. Jadilah pelopor perubahan di lingkungan masing-masing, menegur dengan santun, mencontohkan kedisiplinan, dan menjadikan jalan raya sebagai ruang aman bagi semua," tutupnya.