Sidoarjo, Klikaktual.com - Yayasan Pendidikan dan Sosial Ma’arif (YPM) menggelar Haul ke-21 KH Munir Hasyim Latief, Sabtu 20 September 2025.
Peringatan ini merupakan bentuk penghormatan dan doa atas jasa serta perjuangan beliau dalam mendirikan dan membesarkan lembaga pendidikan Islam yang kini menaungi ribuan guru, dosen, siswa, dan mahasiswa di bawah naungan YPM.
Peringatan Haul ini juga menjadi momentum untuk mempererat ukhuwah Islamiyah, memperkuat nilai keilmuan Islam, serta melanjutkan perjuangan sang pendiri dalam mencetak generasi yang berilmu, berakhlak, dan bermanfaat bagi umat dan bangsa.
Ketua Panitia, M Zainul Fuad menyampaikan haul ini bukan sekadar seremoni, tetapi bentuk penghormatan mendalam kepada guru dan teladan umat.
Baca Juga: Biodata Pemeran Utama Drama Korea Walking On Thin Ice Ada Lee Young Ae dan Kim Young Kwang
“Haul ini menjadi momen penting untuk meneladani nilai-nilai perjuangan beliau dalam bidang pendidikan, dakwah, dan sosial. Harapannya, semangat ini bisa menginspirasi generasi penerus YPM untuk terus berkontribusi dalam membangun masyarakat,” ungkapnya.
Selain memperkuat rantai sanad dan nasab keilmuan Islam, kegiatan ini juga memperkokoh ukhuwah Islamiyah antar seluruh komponen keluarga besar YPM, mulai dari guru, dosen, karyawan, siswa, mahasiswa, alumni, hingga masyarakat sekitar.
Baca Juga: Live Action Sakamoto Days Resmi Digarap!
Dalam peringatan tahun ini, dilaksanakan Khotmil Qur’an serentak oleh 19.000 civitas akademika YPM dari berbagai satuan pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA, SMK, hingga perguruan tinggi UMAHA.
Selain itu, kegiatan bakti sosial berupa pembagian sembako dilakukan secara serentak di 8 kompleks pendidikan YPM, sebagai bentuk kepedulian sosial dan implementasi nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.
Haul KH Munir Hasyim Latief ini diharapkan menjadi ajang konsolidasi spiritual dan sosial, serta memperkuat semangat kolektif dalam mewujudkan cita-cita luhur beliau untuk melahirkan generasi Islam yang kokoh dalam iman, ilmu, dan amal.
“Haul ini bukan hanya tentang masa lalu, tetapi tentang bagaimana kita melanjutkan perjuangan beliau di masa kini dan mendatang,” tutup M. Zainul Fuad.