news

Nonton Merah Putih One For All, Ini Pendapat Hanung Bramantyo

Minggu, 17 Agustus 2025 | 00:09 WIB
Hanung Bramantyo


Jakarta, Klikaktual.com - Sutradara ternama Hanung Bramantyo menyampaikan pendapatnya terkait film animasi Merah Putih: One for All setelah menyaksikannya langsung di hari pertama penayangan, Kamis 14 Agustus 2025 di XXI Kemang Village.

Menurut Hanung, kualitas film sama sekali tidak sepadan dengan biaya produksi yang dilaporkan mencapai Rp6,7 miliar.

Bahkan secara tegas Hanung juga menyebut film tersebut belum layak tayang di bioskop.

"Saya pesan buat semua kreator, terutama para investor. Hati-hati untuk menginvestasikan uang. Uang 6M itu enggak kecil, itu gede," ungkapnya.

Baca Juga: KAI Daop 3 Cirebon Sediakan Tiket Tambahan KA Gunung Jati dan Cakrabuana

Sayangnya, Hanung menolak saat diminta menilai atau memberikan rating untuk film tersebut.

"Kan saya bilang, ini film belum jadi. Jadi kalau mau dikasih rate, ya rate-nya rate belum jadi," tegasnya.

Hanung juga menyoroti adanya ketidaksesuaian antara dana yang dikeluarkan dengan hasil akhir dari film Merah Putih: One For All hingga ia menganggap wajar jika menimbulkan kecurigaan.

Selanjutnya, Hanung juga berasumsi adanya pihak kuat yang sengaja 'memaksakan' agar film ini tetap bisa tayang di jaringan bioskop.

Baca Juga: DPRD Kota Cirebon Serap Pidato Presiden RI : Jangan Ada Lagi yang Bermain-main Untuk Kepentingan Pribadi

Menurutnya, dalam kondisi normal, akan selalu ada proses diskusi dan negosiasi antara pihak bioskop dengan kreator untuk memperbaiki kekurangan dari sebuah film sebelum ditayangkan secara luas.

Meski begitu, dari segi ceritanya, Hanung menilai film ini mungkin masih layak ditonton oleh anak-anak, namun tidak untuk di layar lebar

Menurutnya lagi, film Merah Putih: One for All masih membutuhkan waktu pengembangan setidaknya 2 sampai 3 tahun untuk mencapai standar kelayakan untuk dapat tayang di bioskop.

"Membuat film animasi itu butuh 4 tahun. Tahun pertama membuat previs (pra-visualisasi), plotting lokasi, dan karakter. Tahun kedua baru digerakkan. Tahun ketiga baru diedit, diberi musik dan efek suara. Tahun keempat baru dipasarkan. Enggak kemudian 2 bulan, 3 bulan (selesai)," tandasnya.

Tags

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB