Jakarta, Klikaktual.com - Menteri Sosial (Mensos) RI Syaifullah Yusuf, mengatakan target di tahun 2026 kemiskinan ekstrem di kabupaten atau kota nol persen di Indonesia.
Target tersebut, sesuai dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto, untuk menghapus kemiskinan di Indonesia.
Hal itu diucapkan Syaifullah Yusuf pada saat kunjungan kerja di Cirebon, pada hari Rabu, 13 Agustus 2025.
Syaifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul menjelaskan, bantuan sosial (bansos) tidak diberikan tanpa batas waktu.
Baca Juga: Harga Beras di Kota Cirebon Masih Tinggi
Kedepan, penerima yang sudah mampu akan dihentikan bansosnya, dan akan lebih fokus untik kelompok rentan.
Seperti lansia dan penyandang disabilitas, akan tetap mendapat dukungan sesuai evaluasi.
"Penerima bantuan enggak harus lima tahun. Kalau memang sudah cukup ya kita tidak teruskan. Misalnya dia lansia, penyandang disabilitas, ya akan kita teruskan, tergantung evaluasi," ucapnya.
Kemudian, ia menjelaskan, bagi penerima berusia produktif, pemerintah akan mendorong peralihan dari bansos ke program pemberdayaan ekonomi.
"Bisa UMKM atau kalau ingin kerja di suatu tempat, kita tambahkan keterampilannya," tuturnya.
Ia juga menepis anggapan soal penghentian bansos berarti pemerintah lepas tangan.
"Kita tidak memberikan bansos bukan berarti kita tinggal, tapi kita dorong ke program pemberdayaan. Diberikan bantuan modal agar mereka bisa usaha," tegasnya.
Untuk diketahui, Kemensos setiap tahun menargetkan pemberdayaan lebih dari 300 ribu penerima bantuan.
"Ada yang tepat sasaran dan ada yang belum. Yang tidak tepat sasaran kita koreksi," kata Gus Ipul.***