news

Atalia Praratya Mengkritik Soal Kondisi Pendidikan di Jabar, Dedi Mulyadi Langsung Beri Respons

Sabtu, 2 Agustus 2025 | 23:10 WIB
Atalia Praratya mengkritik pendidikan di Jawa Barat (Instagram/@ataliapr)

KLIKAKTUAL.COM - Atalia Praratya, selaku anggota Anggota DPR, mengkritik soal kondisi pendidikan di Jawa Barat (Jabar) yang dipimpin oleh Dedi Mulyadi.

Atalia mengungkapkan, bahwa dirinya sering mendapat keluhan dari para guru SMA, di daerah pemilihannya, terkait kebijakan Dedi Mulyadi.

Menurut Atalia, bahwa jumlah 25 siswa per kelas sudah cukup ideal dan manusiawi, sedangkan 36 siswa sudah merupakan batas maksimal, sesuai aturan Kementerian pendidikan dan Kebudayaan.

"Dari perspektif siswa, duduk berdesakan dalam ruang kelas yang penuh sesak, tentu tidak nyaman," katanya, pada hari Sabtu, 2 Agustus 2025.

"Meja belajar yang tersediapun, tidak selalu memadai untuk menampung lebih dari dua siswa per meja, apalagi sampai 50 anak dalam satu ruangan," sambungnya.

Dari kritikan tersebut, Dedi Mulyadi selaku Gubernur Jawa Barat, langsung memberikan respon melalui akun Instagram resminya.

Dalam akun Instagram resminya, Dedi Mulyadi menyampaikan, bahwa semua sekolah di Jawa Barat dalam satu kelasnya diisi 43-50 siswa.

Dedi Mulyadi menjelaskan, kebijakan itu terpaksa dilakukan untuk mencegah anak-anak di Jawa Barat putus sekolah, karena jarak rumah dengan sekolah yang jauh.

"Tidak semuanya, hanya 38 sekolah yang merekrut 43-50 siswa, dan itu pun kami lakukan terpaksa dibanding mereka tidak sekolah," jelasnya.

“Jadi, kalau dia harus bergeser ke tempat lain yang jauh, bisa jadi mereka putus sekolah," sambung Dedi Mulyadi, dikutip pada hari Sabtu, 2 Agustus 2025.

Dedi Mulyadi juga menyampaikan, sebaiknya Atalia tidak membandingkan kondisi sekolah di Jabar dengan sekolah rakyat yang memiliki 25 anak dalam satu kelas.

Karena, kata Dedi Mulyadi, sekolah rakyat sendiri mendapatkan atensi khusus dari Presiden Prabowo Subianto.

"Tidak bisa juga Ibu sebagai Komisi bidang sosial memperbandingkan dengan sekolah rakyat yang kelasnya 25, sekolah rakyat mendapat atensi khusus dari Bapak Presiden," ujarnya.

Ia menuturkan, akar penyebab dari kondisi itu terjadi karena Pemprov Jabar harus menampung sebanyak 800 ribu siswa.

Dedi Mulyadi pun, kemudian membuka data pembangunan sekolah baru di Jawa Barat pada periode 2020 hingga kini. 

Halaman:

Tags

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB