news

Gerakan Indonesia Gelap dan #Kaburajadulu Didanai Koruptor?  

Rabu, 23 Juli 2025 | 15:18 WIB
Prabowo Subianto

 

Cirebon, Klikaktual.com – Tagar #IndonesiaGelap mulai viral pada Februari–Maret 2025, mencerminkan kritik mahasiswa terhadap kebijakan penghematan anggaran oleh pemerintahan Prabowo Subianto, terutama di sektor pendidikan tinggi.

Dalam berbagai kesempatan, Prabowo menyatakan kekagetan terhadap narasi bahwa Indonesia sedang "gelap". Ia mengatakan bahwa kondisi negeri justru cerah jika dilihat dari fakta-fakta ekonomi terbaru.

“Saya heran ada orang mengatakan Indonesia gelap. Kalau dia merasa gelap, itu hak dia. Tapi kalau saya bangun pagi, saya lihat Indonesia cerah,” ujarnya saat sarasehan ekonomi di Jakarta pada 8 April 2025.

Prabowo memperlihatkan optimisme itu dengan menyebut sejumlah kemajuan nyata, seperti peningkatan produktivitas di sektor pertanian dan distribusi pupuk yang lebih efisien, yang langsung dirasakan petani.

Saat menutup Kongres PSI di Solo pada 20 Juli 2025, ia menuduh bahwa narasi seperti #IndonesiaGelap serta tagar "KaburAjaDulu" adalah bagian dari propaganda berbayar untuk menebar pesimisme, bahkan disebut didanai oleh koruptor demi mendestabilisasi public.

Ia menyindir pihak-pihak yang menurutnya berperan sebagai "pemimpin cerdas" tetapi menyebarkan kritik destruktif demi agenda tertentu. Menurut Prabowo, mereka sengaja membiayai buzzer demi menciptakan kegaduhan dan keraguan atas prospek bangsa.

“Masa depan Indonesia cerah. Saya sudah lihat angka‑angkanya. Kekayaan kita luar biasa… Jadi rekayasa narasi seperti ini hanya untuk melemahkan semangat rakyat," ujarnya.

Pernyataan Prabowo terkait #IndonesiaGelap juga dikritik oleh Amnesty International Indonesia, yang menyebut klaimnya soal pembiayaan koruptor dalam gerakan tersebut sebagai cara untuk mendelegitimasi kebebasan berekspresi sipil.

Secara keseluruhan, sikap Presiden Prabowo terhadap tagar #IndonesiaGelap mencerminkan penolakan terhadap narasi yang menurutnya menjatuhkan moral publik. Ia memilih menyampaikan data dan kebijakan konkret sebagai jawaban sambil tetap menyambut kritik selama bersifat konstruktif. (Mochamad Haris Sundapa)

Tags

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB