Jakarta, Klikaktual.com - Pembangunan di wilayah Cirebon Timur sedang menggeliat. Sektor industri kuliner dan hiburan terus menjamur.
Perkembangan pesat di kawasan Cirebon Timur ini mendorong kritik tajam pada Pemerintah Kabupaten Cirebon.
Pemerintah Kabupaten Cirebon dinilai lamban dalam memberikan perhatian serius dan menanggapi perkembangan di wilayah Cirebon Timur.
Baca Juga: 3 Film Horor Terbaru Ini Tayang di Bioskop Bulan Juli 2025
Pengamat Sosial wilayah Cirebon Timur, R Hamzaiya menyebutkan wilayah Jatiseeng kini mulai menjadi miniatur pertumbuhan urban baru.
Dalam radius tidak terlalu luas, di wilayah tersebut tersedia berbagai pilihan hiburan, tempat karaoke, hotel, pusat perbelanjaan Yogya, sentra kuliner hingga proyek cafe baru.
"Tapi lihatlah jalan-jalan sekitarnya. Masih rusak, berlubang dan lampu PJU mati di banyak titik," ujar R Hamzaiya, pada Sabtu, 5 Juli 2025.
Baca Juga: Gaya Nyeleneh Gubernur Jabar KDM, Lantik Ratusan Pejabat Di Bawah Kolong Jembatan
"Pertumbuhan kawasan ini, seharusnya menjadi alarm bagi Pemkab Cirebon, untuk tidak hanya menjadi penonton," sambungnya.
Dirinya menilai, infrastruktur dasar seperti jalan dan penerangan publik, seolah tidak mengikuti kecepatan pertumbuhan investasi.
Menurutnya wilayah Cirebon Timur berkembang tanpa komando. Mengingat pertumbuhan terjadi bukan karena intervensi pemerintah, tetapi karena daya dorong pasar.
"Yang menjadi masalah perkembangan ini tanpa regulasi dan pengawasan yang kuat, maka yang tumbuh bukan hanya investasi sehat, melainkan juga potensi masalah sosial," ungkapnya.
Baca Juga: 3 Film Horor Terbaru Bulan Juli 2025 Bisa Ditonton di Netflix, Bikin Merinding!
Selain itu, R Hamzaiya juga menyoroti soal kurangnya pengawasan dalam sektor hiburan yang kini mulai menjamur.
Ia menyebut, sejumlah tempat karaoke ditengarai menyediakan layanan LC (Ladies Companion), serta maraknya rumah kos yang diduga disalahgunakan sebagai tempat praktik prostitusi terselubung.