news

Dedi Mulyadi Prihatin Soal Tata Kelola PKL di Kawasan Pasar Batik Trusmi Kabupaten Cirebon

Selasa, 3 Juni 2025 | 22:45 WIB
Batik Trusmi (Ayocirebon.com/Josahema Rizki Tambunan)


Jakarta, Klikaktual.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merasa prihatin soal tata kelola Pedagang Kali Lima (PKL) di kawasan pasar batik trusmi Kabupaten Cirebon.

Pada awalnya, Dedi Mulyadi hanya ingin membersihkan rumput-rumput yang ada di sepanjang jalan pasar batik trusmi.

Namun saat proses pembersihan berlangsung, Dedi Mulyadi menemukan banyaknya badan jalan digunakan oleh PKL untuk berjualan. Padahal, di sisi jalan sudah tersedia Pasar Trusmi yang masih aktif beroperasi.

Keberadaan PKL di jalan menyebabkan kemacetan dan ketidaktertiban di sepanjang jalan pasar batik trusmi tersebut.

Baca Juga: Dedi Mulyadi soal Batik Trusmi Cirebon : Rawat Dulu Alamnya, Nanti Duit Juga Datang

Kemudian Dedi Mulyadi pun menyempatkan diri untuk berdialog dengan para pedagang yang berjualan di luar pasar.

Pada saat berdialog dengan para pedagang, kebanyakan mereka mengaku memilih berdagang di pinggir jalan karena pengunjung lebih ramai dan tidak ada pungutan resmi. Kecuali biaya kebersihan harian sebesar Rp2.000.

Dedi Mulyadi pun kemudian masuk ke dalam Pasar Trusmi, dan menemui pihak pengelola untuk menanyakan kemungkinan menata kembali para pedagang, agar bisa berjualan di dalam area pasar. Ia juga menanyakan ketersediaan kios.

Baca Juga: Ini Syarat hingga Benefit Bergabung Menjadi Driver atau Talent Jekoneng - Shekoneng Khusus Jakarta Timur

Karena pasar dikelola oleh pemerintah daerah, ia menyadari upaya penertiban tersebut harus dibicarakan lebih lanjut dengan pihak pemda sebagai pihak yang berwenang.

Tak hanya itu, Dedi Mulyadi juga berbincang dengan pedagang yang berjualan di dalam pasar.

Kebanyakan juga, mereka menyampaikan keluhan, bahwa suasana pasar sepi dan kalah saing dengan pedagang di luar.

Meski begitu, mereka mendukung langkah penertiban, agar semua pedagang bisa kembali berjualan di dalam pasar secara adil.

"Jangan sampai orang yang tertib justru kesulitan mencari rezeki, sementara yang melanggar malah diuntungkan. Negara hadir untuk mengatur. Jalan fungsinya untuk lalu lintas, dan pasar untuk berdagang. Maka, jangan berdagang di jalan. Aparat harus turun tangan untuk menertibkan," tegas Dedi Mulyadi, dalam unggahan di sosial medianya @Kang Dedi Mulyadi.***

Tags

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB