news

Komisi III DPRD Kota Cirebon Bahas Pelajaran Muatan Lokal Bareng Akademisi dan Budayawan

Minggu, 16 Maret 2025 | 19:30 WIB
Komisi III DPRD Kota Cirebon membahas muatan lokal bersama akademisi dan budayawan

Jakarta, Klikaktual.com - Komisi III DPRD Kota Cirebon mendukung penguatan implementasi kebijakan kurikulum muatan lokal di Kota Cirebon.

Komisi III DPRD menerima study research Dr Imas Sumiati, dosen tetap Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung, awal Maret inu.

Dalam pertemuan ini, turut hadir perwakilan Dinas Pendidikan Kota Cirebon, SMP Negeri 4 Kota Cirebon, SMK Negeri 2 Kota Cirebon, SMA Negeri 3 Kota Cirebon, serta sejumlah budayawan dan guru MGMP Bahasa Sunda di Kota Cirebon.

Baca Juga: Tersingkir di Semifinal Indian Wells, Alcaraz : Kekalahan yang Menyakitkan

"Kami mendampingi dari akademisi yang hendak melakukan study research terkait kurikulum muatan lokal yang diimplementasikan oleh Dinas Pendidikan Kota Cirebon, sehingga kami mengundang semua komponen yang dibutuhkan termasuk budayawan,"ujar Ketua Komisi III DPRD, Yusuf, usai membuka kegiatan.

Ia menilai, hal ini sangat positif karena ada akademisi yang ingin melakukan research terkait kebijakan pemerintah daerah.

Baca Juga: Pesan BubleKim Soo Hyun Seminggu Setelah Kematian Mendiang Kim Sae Ron Kembali Disorot

Meski lingkupnya hanya muatan lokal, tetap harus menjadi kebanggan karena menjadi perhatian para akademisi.

"Kami memandang ini sangat positif, ada akademisi yang mau research, walaupun seputaran muatan lokal. Tapi harus berbangga, ternyata yang sudah dilakukan oleh Kota Cirebon menjadi perhatian para akademisi," paparnya.

Yusuf juga mengakui, setelah mendengar informasi dari bebagai komponen yang hadir, terdapat banyak informasi yang mestinya menjadi kebanggaan bagi Kota Cirebon, salah satunya indeks literasi Kota Cirebon sangat bagus di Jawa Barat.

Baca Juga: Pemkab Jember Siapkan Mudik Gratis dari Jakarta, Pendaftaran Mulai Senin!

Dr Imas Sumiati mengakui, Kota Cirebon menjadi salah satu yang terbaik, karena kebijakan kurikulum muatan lokal sudah memiliki peraturan daerah (perda) dan peraturan walikota (perwali).

"Kami research bukan mencari kesalah, tapi juga kami tertarik karena Kota Cirebon sudah memiliki perda dan perwali, yang daerah lain belum implementatif. Kami ingin mengembangkan bersama, karena kami ahli dibidang kebijakan administrasi publik,” ungkapnya.

Dalam Perwali Nomor 16/2024 tentang Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Nonformal, sudah sangat teknis dijelaskan terkait pengembangan kurikulum muatan lokal.

“Dalam perwali sudah sangat teknis, bahkan disebutkan dalam pengembangan kurikulum muatan lokal tingkat daerah, salah satunya adalah tenaga professional, ini bagus sekali,” ucapnya.

Menurut Imas, Cirebon sangat menarik untuk menjadi lokasi penelitian.

“Jika di Bandung atau Cimahi, pasti sudah Sunda. Sedangkan Cirebon, tidak. Bukan Jawa dan Sunda. Tapi ada semuanya,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kurikulum dan Tenaga Pendidik (Kurtendik) Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Dra Hj Lili Chauliyah MPd mengatakan, merupakan suatu kebanggan bisa mengembangkan kurikulum muatan lokal dengan keunikan dari bahasa, budaya dan kearifan lokalnya.

“Kami bersyukur bisa berhasil mengimplementasikan sejak beberapa tahun lalu, meskipun perwali baru tahun lalu,” jelasnya.

Lili mengatakan, Bahasa Cerbon itu menjadi mata pelajaran muatan lokal yang masuk pilihan wajib bersama sunda.

“Ini wajib diimplementasikan oleh seluruh sekolah kepada peserta didik,” tegasnya.***



Tags

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB