JAKARTA, Klikaktual.com- Ketimpangan wilayah, pengangguran dan kemiskinan, menunjukan bahwa pembangunan di Jawa Barat sedang dalam keadaan darurat.
Berdasarkan keterangan yang dikutip dari akun Instagram resmi DPP PKB, Jawa Barat mencatat realisasi investasi terbesar di Indonesia pada tahun 2024 sebesar Rp964,1 Trilliun.
Namun lebih dari 70 persen investasi terkonsentrasi di lima daerah, seperti Bekasi, Karawang, Bogor, Bandung dan Cirebon.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Lipstik Merk Korea yang Awet dan Tahan Lama
Dengan begitu bagian utara semakin maju sementara wilayah selatan tertinggal.
Lalu, pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat juga mencapai 5,00 persen pada tahun 2024, salah satu yang tertinggal di Indonesia.
Sektor industri pengolahan, perdagangan dan kontruksi menjadi penyumbang utama, namun masyarakat pedesaan belum menikmati hasilnya.
Baca Juga: Kisruh Uang Donasi Masih Berlanjut, Agus Salim Bakal Laporkan Warga NTT Penerima Bantuan
Kemudian, di Jawa Barat tingkat pengangguran turun menjadi 7,24 persen, tapi masih tinggi.
Karena, sebanyak 605.748 orang di Jawa Barat masuk kategori pengangguran, putus asa tertinggi di Indonesia.
Dengan tingkat kemiskinan 7,62 persen dan 3,88 juta jiwa hidup miskin, Jawa Barat memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi.
Rasio gini 0,427 menunjukkan kesenjangan pendapatan yang semakin lebar, terutama di kota-kota besar.
"Jawa Barat boleh bangga dengan investasi besar dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tapi realitanya masih ada jurang besar antara harapan dan kenyataan," tulis cuitan di akun Instagram resmi DPP PKB, pada hari Sabtu, 18 Januari 2025.