news

Virus HMPV Masuk ke Indonesia, Kemenkes Tegaskan Tidak Perlu Panik

Rabu, 8 Januari 2025 | 11:45 WIB
Ilustrasi virus HMPV pada anak-anak, Menkes ungkap soal fakta yang terjadi di Indonesia. (Freepik/jcomp)


Jakarta, Klikaktual.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan adanya temuan virus HMPV (human metapneumovirus) masuk ke Indonesia, kasus ini menimpa pada anak-anak. Virus HMPV menjadi sorotan karena telah merebak di Cina, khususnya bagian Cina Utara.

Kasus ini menjadi ramai di media sosial, sebab hal ini mengingatkan publik akan kasus pandemic Covid-19 lalu.

Kemenkes menegaskan virus HMPV merupakan penyakit lama namun tidak perlu ditanggapi dengan kepanikan. Beliau juga menilai bahwa virus ini sendiri sebenarnya sudah lama ada di Indonesia.

Baca Juga: Sambut Imlek, Hotel Aston Cirebon Hadirkan All You Can Eat Dinner hingga Berbagai Pertunjukan Menarik

Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan mengatakan virus HMPV ini sudah dikenal di dunia sejak tahun 2001. Namun bukan ancaman seperti COVID-19.

“Virus HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV,” Ujuar Budi Gunadi, Senin (6/1/2025).

Baca Juga: 4 Wisata Hidden Gem di Padang Sumatera Barat, Suasananya Alami dan Cocok untuk Healing

Budi menerangkan virus HMPV ini berbeda dengan COVID-19, yang mana COVID-19 merupakan virus baru, sedangkan HMPV ini merupakan virus lama yang sifatnya mirip dengan flu. Virus ini sudah mengenal sistem imun manusia sudah lama dan mampu merespon dengan baik.

“Berbeda dengan COVID-19 yg baru muncul beberapa tahun lalu, HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001. Selama ini juga tidak terjadi apa-apa juga,” Ucap Budi selaku Menkes.

Baca Juga: Quotes tentang Isra Mi'raj yang Inspiratif dan Punya Makna Mendalam

Kemenkes juga menegaskan terkait pemberitaan tentang meningkatnya kasus HMPV di Tiongkok, bahwa informasi tersebut tidaklah benar. Kasus ini juga telah dikonfirmasi oleh pemerintah Tiongkok dan juga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dimana peningkatan kasus flu biasa di negara dengan empat musim seperti Tiongkok memang sering terjadi pada saat musim dingin.

“Saya udah lihat datanya, yang naik di China itu virusnya bukan HMPV nya, tapi melainkan tipe H1N1 atau virus flu biasa. HMPV itu ranking nomor tiga di China dari sisi prevalensi, jadi itu tidak benar,” ungkap Menkes.

Menkes Budi Gunadi juga menegaskan HMPV bukan virus yang mematikan. Akan tetapi virus ini mempunyai karakteristik yang mirip dengan flu biasa, yang memiliki gejala seperti batuk, demam, pilek, dan sesak nafas. Sebagian besar orang yang terinfeksi HMPV ini akan pulih dengan sendirinya tanpa harus memerlukan perawatan yang khusus.

Penularan virus HMPV ini juga mirip dengan virus flu lainnya, yang mana melalui percikan air liur atau droplet dari individu atau seseorang yang terinfeksi. Meskipun virus ini tidak berbahaya, kelompok rentan yang terkena virus ini seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan seseorang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu tetap perlu waspada.

Oleh sebab itu Menteri Kesehatan mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga pola hidup sehat, seperti cukup istirahat, mencuci tangan secara rutin, memakai masker saat merasa tidak enak badan, dan jika muncul gejala yang mencurigakan untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis terdekat.

Halaman:

Tags

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB