Sementara, PASI Intel Kodim 0816 Sidoarjo Letnan Satu Lettu (lettu) Udhan Kusuma Tirta mengatakan, pihaknya juga akan melakukan upaya pemantauan seperti Ormas, kelompok buruh, mahasiswa, dan perguruan pencak silat di Sidoarjo.
"Agar jangan sampai itu mereka (kelompok,Red) ditunggangi misi politik. September ini situasi Sidoarjo, kondusif," ujarnya.
Kasi Intelejen Kejari Sidoarjo Hadi Sucipto menyampaikan, ada 12 bentuk kerawanan dalam Pilkada serentak 2024 ini, dikutip dari Bawaslu. Di antaranya, money politics dan intimidasi.
Pihaknya bergerak cepat. Dengan cara mendirikan posko di kantornya. Itu, bentuk upaya monitoring secara realtime terkait dengan perkembangan hasil Pilkada. "Kami akan turun ke lapangan juga, hari H dan setelah hari H," katanya.
Upaya pengamanan juga dilakukan kepolisian. Kompol Awaludin Wijaya Kasat Intelkam Polresta Sidoarjo mengatakan, akan membentuk Tim Pengawal Pribadi (Walpri) untuk paslon. Tim pengawalan itu merupakan petugas gabungan dari berbagai satuan di Polresta Sidoarjo. Mereka akan meberikan jaminan kemanan dan keselematan selama proses pemilu berlangsung.
Baca Juga: Temukan Surga Senja di Obelix Sea View Jogja, Banyak Spot Instagramable dan Aktivitas Seru
"Tim akan mendampingi paslon selama mengikuti tahapan pemilu. Masing-masing akan didampingi emapat petugas," ujarnya.
Ia menambahkan, tak hanya akan membentuk Tim Walpri, pihaknya juga akan melakukan pengawasan terhadap potensi gangguan eksternal. Melakukan antisipasi gejolak diluar proses pemilu. Seperti, ancaman teroris.
"Ini, akan melibatkan petugas BNPT dan Densus untuk mengantisipasi kerawanan eksternal itu," pungkasnya.