"Kalian semua itu salah nyerang aku, yang harusnya kalian tanya itu Pak Rudiana selaku bapanya Eky, kan dia polisi punya power dan anaknya dia tuh meninggal loh bukan cuma cacat atau gimana, kenapa dia diem aja bahkan selama 8 tahun kasus ini dihilangkan," tuturnya.
Ia juga mengklaim dirinya sebagai korban karena kerap diintimidasi. Terlebih lagi, ia menyayangkan kepada pihak keluarga Vina karena tidak meminta maaf usai rekaman suara dirinya saat kerasukan arwah Vina itu viral di media sosial.
"Di sini saya nih korban juga, bedanya saya nggak mati aja. Saya justru lebih parah di sini, saya diintimidasi sana sini, bahkan tidak ada etikat baik dan keluarga Vina atau kepolisian setempat untuk minta maaf ke saya, karena suara saya viral yang harusnya di mana suara rekaman itu bersifat rahasia hanya untuk bukti ke penyidik," ujarnya.
Bahkan, ia mengaku nyawa dirinya pun hampir terancam dan sempat harus diungsikan ke luar pulau.
"Kak saya hilang 8 tahun karena nyawa saya terancam, saya diteror di FB, dulu kan jamannya FB ya belum ada TikTok. Saya sampe diungsikan ke luar pulau sama keluarga saya kak, selama 2 tahun. Setelah kasus tenggelam baru saya beranikan pulang," kata dia.
"Geng motor Cirebon itu membabi buta kak, di tambah salah satu pelaku yang sudah ketangkap itu tetangga saya, kaka kebayangkan jadi saya seperti apa. Saya ketakutan kak, makanya saya pergi jauh buat amanin nyawa saya dulu, teman-teman pelaku nyerang saya mengatasnamakan solidaritas," sambungnya.
Baca Juga: Dialog Publik HPN 2024, Insan Pers Harus Mampu Jadi Saka Guru di Era Keterbukaan
Akan tetapi, sosok yang diduga temannya Vina itu belum diketahui secara pasti, apakah sosok tersebut adalah benar Linda yang selama ini dicari-cari.
Sekedar informasi bahwa, kasus pembunuhan Vina dan kekasihnya Eki, kembali mencuat usai film Vina: Sebelum 7 Hari tayang di bioskop.
Diketahui, kasus ini terjadi pada 2016 silam. Di mana korban dibunuh hingga dirudapaksa oleh sekelompok geng motor.***