Sebelumnya, kata Pj Wali Kota, sudah ada beberapa program yang dilaksanakan di sekolah. Seperti tokoh mengajar, jaksa masuk sekolah, dan lainnya.
Pj Wali Kota berharap, kantin kejujuran bisa menjadi langkah awal pelajaran antikorupsi sejak dini untuk menuju masa depan Indonesia yang lebih baik.
"Kami mempunyai keyakinan bahwa pembentukan karakter dan perilaku jujur dari kantin kejujuran ini sebagai dasar sekaligus bekal untuk para siswa dalam hidup bernegara dan bermasyarakat," harapnya.
Pj Wali Kota juga meminta kepada Kadisdik untuk berkoordinasi dengan Kantor Cabang Dinas (KCD) X Provinsi Jawa Barat, untuk menerapkan kantin kejujuran di SMA, SMK, maupun SLB, termasuk juga di perguruan tinggi.
Sementara itu, Kajari Kota Cirebon, Umaryadi mengatakan, kantin kejujuran merupakan salah satu program pendidikan anti korupsi yang diterapkan di sekolah.
"Kantin kejujuran ini juga bagian dari mendukung program pemerintah berkaitan dengan pemberantasan korupsi," ujarnya.
Tidak hanya mengedepankan aspek pencegahan dan penindakan, kantin kejujuran juga mengedepankan sisi edukatif, yaitu memberikan pendidikan kepada semua orang agar memiliki budaya malu terhadap korupsi.
"Sehingga ini akan menjadi bekal untuk siswa kedepannya bagaimana bersikap dan berperilaku yang sesuai norma di masyarakat," tuturnya.***