news

Harga Tahu dan Tempe Berpotensi Naik, Berikut Penjelasan dari Direktur Utama Bulog

Jumat, 12 Januari 2024 | 18:06 WIB
Tahu tempe

 

JAKARTA, Klikaktual.com - Harga tahu dan tempe berpotensi naik. Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi menerangkan bahwa salah satu penyebab dari kenaikan harga tahu dan tempe ini adalah adanya pendangkalan Terusan Suez yang berada di daerah Mesir.

Hal ini menjadikan penyebab impor kedelai terhambat yang menyebabkan kelangkaan dalam negeri.

"Ada masalah transportasi. Saya dapat kabar bahwa Terusan Suez mendangkal dan adanya konflik di Timur Tengah membuat ketersediaan kapal dan kontainer terganggu,” ungkap Bayu saat Konferensi Pers Keberhasilan Bantuan Pangan Beras Menahan Laju Inflasi di Gedung Bulog Pusat di Jakarta, Kamis, 11 Januari 2024.

Bayu juga menyampaikan bahwa dua faktor tersebut yang membuat kapal pengangkut terpaksa memutar hingga ke Tanjung Harapan yang berakibatkan terhadap keterlambatan pengiriman selama tiga minggu. Ia juga menilai bahwa permasalahan transportasi menjadi kendala terbesar dalam menjaga stok kedelai di dalam negeri.

Menurutnya, minimnya pasokan kedelai juga terjadi akibat bulog tidak melakukan impor kedelai tahun lalu. Dan impor kedelai sepenuhnya dilakukan oleh swasta.

Meskipun seperti itu, ia juga berpendapat bahwa bukan berarti Indonesia sama sekali tidak memiliki stok kedelai. Akan tetapi beberapa daerah seperti Jawa Timur dan Banten sudah mulai kedatangan kedelai yang diharapkan mampu menormalkan stok jelang Ramadan.

Baca Juga: kapan My Demon Episode 13 Tayang? Simak Spoiler dan Jadwalnya di Sini

“Tahun ini kita akan coba untuk melakukannya. Namun demikian kalau saya melakukan saat ini paling cepat kedelai baru datang 1-1,5 bulan lagi karena memang belum ada,” kata Bayu.

Bayu juga menyampaikan bahwa kendala yang terjadi dalam importasi kedelai juga sudah disampaikan kepada Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo). Sehingga bulog pun mempunyai rencana untuk mencoba system impor baru agar tidak terulang lagi kejadian yang serupa.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) Hidayatullah Suralaga menyampaikan minimnya stok kedelai. Hal ini disampaikan dalam siaran persnya pada Kamis, 28 Desember 2023.

Menurut catatannya, distribusi kedelai sempat terganggu pada awal Desember, akan tetapi pelaku usaha telah berusaha untuk mempercepat kedatangan kedelai.

Hidayatullah Suralaga merinci, di bulan November dan Desember Indonesia kedatangan kedelai sebanyak 60.000 ton dengan menggunakan kapal curah dan 75.000 ton dengan menggunakan container yang langsung didistribusikan ke seluruh Indonesia.

“Kedatangan pasokan kedelai ke Indonesia dengan menggunakan kapal curah adalah 72 kmt pada tanggal 30 Desember 2023, dilanjutkan 110 kmt selama bulan Januari 2024,” ucapnya.

Tags

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB