Jakarta, Klikaktual.com - Pemerintah Kabupaten Cirebon, terus memperkuat edukasi kependudukan melalui kegiatan apresiasi Rumah Data Kependudukan (RDK) dan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) tingkat Kabupaten Cirebon 2025.
Kegiatan yang dirangkai dengan peluncuran petunjuk teknis (juknis) SSK ini digelar di ruang Nyi Mas Gandasari, Sekretariat Daerah Kabupaten Cirebon.
Bupati Cirebon, Imron Rosyadi dalam sambutannya menegaskan pentingnya membangun perilaku hidup bersih, sehat, dan inovatif di tengah masyarakat.
Menurutnya, hal itu menjadi dasar terciptanya ekosistem pemerintahan dan sosial yang berdaya saing.
Baca Juga: Sudah Dirilis, Ini Link Download Logo dan Tema Hari Pahlawan Tahun 2025
"Perilaku hidup bersih, sehat, dan inovatif menciptakan ekosistem pemerintahan dan masyarakat untuk pula menciptakan keunggulan kompetitif," ujarnya, dikutip dalam rilisnya, pada hari Jum'at, 7 November 2025.
Hal ini agar masyarakat Kabupaten Cirebon berperilaku modern tapi tidak meninggalkan jati diri dan kearifan lokal, agamis, aman, serta menjunjung nilai-nilai spiritual.
Ia menambahkan, pemerintah daerah berupaya menciptakan suasana yang asri, aman, dan nyaman bagi masyarakat.
Namun, upaya itu hanya akan berhasil apabila masyarakat, terutama generasi muda, memiliki pemahaman yang baik tentang isu-isu kependudukan yang tengah berkembang.
Baca Juga: Biodata 7 Pemeran Utama Drama Korea The Manipulated Ada Ji Chang Wook dan D.O EXO
"Itu semua dapat terwujud apabila masyarakat dan generasi penerus bangsa ini, anak-anak remaja serta kemampuan masyarakat di desa memahami isu-isu kependudukan yang sedang berkembang," ungkapnya.
Dirinya juga menekankan pentingnya peran keluarga dan sekolah dalam membentuk karakter anak.
Menurutnya, tiga faktor utama yang memengaruhi tumbuh kembang anak adalah keluarga, pendidikan, dan pergaulan.
Baca Juga: Daftar Pemain Drama Korea The Manipulated Lengkap dengan Perannya
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon, Indra Fitriani menjelaskan, kegiatan ini menjadi upaya untuk mengedukasi masyarakat, terutama pelajar, tentang pentingnya memahami isu kependudukan dalam berbagai aspek kehidupan.