JAKARTA, Klikaktual.com - Cuaca panas ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia dalam beberapa hari terakhir ramai dikeluhkan di media sosial.
Banyak masyarakat yang merasa suhu udara kali ini jauh lebih menyengat dari biasanya.
"Cuaca panasnya udah gak masuk akal, gak ada angin, sekali ada rasanya kayak disembur naga. Pagi aja udah berasa 36 derajat, takut banget nanti siang gimana," tulis seorang warganet
Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan bahwa fenomena cuaca panas kali ini disebabkan oleh beberapa faktor utama seperti.
Baca Juga: Yoo Me Ri dan Kim Woo Ju Makan Malam Bersama dalam Still Cut Drama Korea Would You Marry Me Episode 3 Malam Ini
1. Pergeseran semu matahari ke selatan Indonesia.
Posisi semu matahari yang bergeser ke arah selatan menyebabkan peningkatan intensitas radiasi matahari di wilayah selatan Indonesia.
2. Minimnya tutupan awan
Hal ini mengakibatkan sinar matahari langsung menyentuh permukaan bumi tanpa banyak hambatan dan menyebabkan suhu terasa lebih panas dan terik.
Baca Juga: Jelang Tamat JTBC Bagikan Still Cut Drama Korea My Youth Episode 12 Malam Ini
3. Masa pancaroba atau peralihan
Peralihan musim dari kemarau ke hujan, yang ditandai dengan suhu udara tinggi, angin kering, dan cuaca yang tidak menentu.
BMKG memprediksi cuaca panas ekstrem ini akan mulai berkurang di akhir bulan Oktober hingga awal November 2025, seiring datangnya musim hujan dan meningkatnya tutupan awan yang dapat menurunkan suhu udara.
Sementara itu beberapa daerah ini akan terdampak oleh cuaca ekstrem. Seperti:
Baca Juga: Daftar Lengkap Nominasi MAMA Awards 2025, Ada Rosé BLACKPINK Hingga Lee Mujin
- DKI Jakarta dengan suhu mencapai 35 derajat celcius
- Surabaya dan Sidoarjo (Jawa Timur) dengan suhu hingga 36 derajat celcius
- Semarang, Grobogan, dan Sragen (Jawa Tengah) dengan suhu antara 34 hingga 35 derajat celcius
- Bali dan Nusa Tenggara dengan suhu hingga 35 derajat celcius.
BMKG juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap risiko dehidrasi serta paparan sinar matahari berlebih.
BMKG juga menyarankan agar masyarakat mengenakan pakaian longgar, pelindung kepala, dan memperbanyak konsumsi air putih saat beraktivitas di luar ruangan.