Jakarta, Klikaktual.com - Imbas penanyangan Xpose Uncensored Trans7, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB Hasanuddin Wahid atau cak Udin angkat suara.
Sekjen PKB pun mendukung penuh langkah para alumni ponpes Lirboyo yang mendatangi kantor Trans7 sebagai bentuk protes.
Sekjen PKB menilai tayangan Xpose Uncensored Trans7 melecehkan martabat pesantren dan mencederai kehormatan KH Anwar Manshur, pengasuh Ponpes Lirboyo.
Sehingga, Sekjen PKB mendesak redaksi Trans7 untuk melakukan sowan langsung kepada KH Anwar Manshur di Lirboyo, Kediri, untuk menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan tulus.
Baca Juga: Tergerus Zaman, MTV Tutup Lima Saluran di Inggris dan Irlandia Desember 2025
"Ya sikap teman-teman alumni santri Lirboyo sambangi kantor Trans7 sudah tepat, tapi jauh lebih tepat Trans7 yang ke Lirboyo," ujarnya, dikutip dalam website resmi PKB, pada hari Rabu, 15 Oktober 2025.
"Mintalah maaf kepada Romo Kiai Anwar Mashur, karena bagaimanapun beliau tokoh panutan kami, para santri, dan bangsa Indonesia," sambungnya.
Menurutnya, langkah tersebut bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai adab dan etika yang menjadi landasan kehidupan bangsa, terlebih dalam konteks hubungan antara media dan masyarakat pesantren.
Baca Juga: KOCCA Optimis Konser K-Life dan K-Live Tahun Depan Pacu Pertumbuhan Ekonomi Kreatif Indonesia
"Trans7 menjadi bukti bahwa setiap tayangan media harus dilengkapi dengan adab dan etika. Keduanya bukan hanya berlaku bagi santri, tapi juga bagi jurnalis dan siapapun yang mengemban tanggung jawab di ruang publik," tegas Cak Udin.
Ia menilai, apa yang dilakukan Trans7 bukan hanya menciderai Lirboyo sebagai salah satu pesantren besar di Indonesia, tetapi juga menyayat hati seluruh santri, masyayikh para pimpinan Pesantren.
Ia juga menjelaskan, Pesantren adalah institusi yang membentuk karakter, moral, dan kecerdasan bangsa.***