Dinilai Merendahkan Kiai dan Pesantren, Anggota DPR RI Fraksi PKB Kecam Keras Tayangan Program Trans7

photo author
- Selasa, 14 Oktober 2025 | 21:21 WIB
Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq menyoroti terkait tayangan kontroversial di Trans7 yang memicu reaksi publik (Tim DailyNotif )
Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq menyoroti terkait tayangan kontroversial di Trans7 yang memicu reaksi publik (Tim DailyNotif )


Jakarta, Klikaktual.com - Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanulhaq, menyesalkan dan mengecam keras tayangan salah satu program di Trans7 yang dinilai melecehkan dan merendahkan martabat kiai serta pesantren.

Menurut Maman, narasi yang disampaikan dalam tayangan tersebut sangat tidak pantas dan menyesatkan publik.

Tayangan itu menggambarkan para kiai seolah-olah hidup bermewah-mewahan, meminta uang dari jemaah atau santri, dan menjadikan pesantren sebagai tempat eksploitasi.

Baca Juga: Kembali Berkacamata dan Bernuansa Pop, Afgan Obati Kerinduan Penggemar

"Narasi seperti itu jelas sangat merugikan dan menyakitkan bagi para kiai, santri, serta masyarakat pesantren. Kiai adalah figur moral dan spiritual yang telah berjasa besar bagi bangsa ini. Menyudutkan mereka sama saja dengan melecehkan tradisi keilmuan dan keagamaan yang menjadi fondasi masyarakat Indonesia," tegas Maman.

Politisi PKB asal Majalengka ini menilai tayangan tersebut menunjukkan ketidakpekaan dan ketidaktahuan media terhadap kultur pesantren.

Ia mendesak pihak Trans7 untuk segera meminta maaf secara terbuka kepada publik, khususnya kepada kalangan kiai dan pesantren, serta mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Baca Juga: Libas Haiti, Honduras Puncaki Grup dan Berpeluang Lolos Piala Dunia

"Trans7 harus meminta maaf secara terbuka dan melakukan evaluasi internal terhadap tim kreatif maupun redaksi yang memproduksi tayangan itu. Media memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga etika dan sensitivitas terhadap nilai-nilai keagamaan," ujar Maman.

Maman menambahkan, kasus ini harus menjadi pembelajaran penting bagi seluruh perusahaan media, agar lebih berhati-hati dan menghormati keberagaman nilai sosial-keagamaan di Indonesia.

"Kebebasan pers tidak boleh digunakan untuk melecehkan simbol-simbol agama dan tokoh-tokoh yang dihormati masyarakat. Media justru harus menjadi sarana edukasi dan perekat sosial," pungkasnya.

Baca Juga: Memasuki Minggu Ketiga Penayangannya Ms Incognito Cetak Rating Tertinggi Baru

Sebagaimana diketahui, melalui program Xpose, Trans7 menanyangkan video yang menampilkan para santri dan jemaah sedang menyalami kiai yang sedang duduk. Ada juga potongan video seorang kiai yang sedang turun dari mobil.

Yang sangat tidak pantas adalah narasi suara dari video yang menyebut bahwa santri rela ngesot demi menyalami dan memberikan amplop kepada kiai.

Menurut narator, kiai yang sudah kaya seharusnya yang memberikan amplop kepada santri.

Cuplikan tayangan itu langsung mendapat reaksi keras. Para netizen pun menyerukan boikot kepada Trans7.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ida Ayu Komang

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X