KLIKAKTUAL.COM - Pemekaran Cirebon Timur untuk menjadi daerah otonomi baru, sudah disetujui oleh DPRD Jawa Barat.
Namun, belakangan ini beredar muncul nama Cirebon Nagari untuk menjadi indentitas daerah baru itu.
Akan tetapi nama Cirebon Nagari untuk menjadi indentitas derah baru tersebut dinilai kurang tepat.
Hal itu disampaikan oleh pegiat budaya Cirebon R.Chaidir Susilaningrat, pada hari Selasa, 23 September 2025.
Ia menjelaskan, istilah Caruban Nagari dalam naskah kuno justru merujuk pada wilayah yang jauh lebih luas daripada Cirebon Timur saat ini.
Karena nama Cirebon Nagari adalah julukan pada masa kejayaan Sunan Gunung Jati.
"Yang saat itu wilayahnya meliputi bekas kerajaan Pajajaran, bahkan hingga Subang, Sumedang, Tasik, Garut, sampai Banten," ucapnya.
"Jadi kalau Cirebon Timur menggunakan nama Cirebon Nagari itu justru mengecilkan makna sejarah," sambungnya.
Menurutnya juga, nama Cirebon Nagari erat kaitannya dengan sejarah Islamisasi di Jawa Barat yang dibawa oleh Sunan Gunung Jati.
"Menyematkan nama tersebut pada daerah yang cakupannya hanya sebagian kecil dari wilayah bersejarah itu bisa menimbulkan kesan tidak seimbang," tuturnya.
Meskipun dirinya tidak setuju dengan nama Cirebon Nagari, ia juga mengusulkan penamaan Cirebon Timur mengacu pada sejarah lokal kawasan tersebut.
Misalnya, mengangkat nama kerajaan Japura dengan Raja Amuk Marugul yang pernah berjaya, atau tokoh fenomenal seperti Pangeran Losari dan Pangeran Gebang.
"Nama-nama itu lebih merepresentasikan sejarah Cirebon Timur secara khusus. Bahkan bisa juga menggunakan nama kawasan yang punya nilai historis dalam produksi gula, seperti Sindanglaut," ungkapnya.***