Klikaktual.com- Media sosial bisa jadi pisau bermata dua. Satu komentar bisa bikin orang viral, entah karena lucu, menyentuh, atau menyinggung banyak pihak.
Inilah yang dialami seorang satpam di Samarinda, yang tiba-tiba jadi sorotan setelah menghina petugas Damkar saat sedang bertugas memadamkan kebakaran. Alih-alih berakhir ricuh, kasus ini justru berubah jadi pelajaran penting.
Pemuda yang viral ini bekerja sebagai satpam (security) di Samarinda. Identitas lengkapnya memang tidak dipublikasikan oleh media, tapi statusnya sebagai satpam sudah cukup jadi sorotan publik. Komentarnya muncul ketika Damkar Samarinda melakukan siaran langsung saat terjadi kebakaran di Jalan Delima, Kecamatan Samarinda Ulu, pada 21 Agustus 2025.
Dalam siaran langsung itu, sang satpam menuliskan komentar yang bernada merendahkan petugas. “Alay kena senggol dikit langsung begitu kayak cewek anj* damkar klo gk mau kena komen jangan live,"komentar sang satpam.
"Main boneka aj," tambahnya. Komentar ini sontak memicu reaksi keras. Banyak netizen menilai hinaan tersebut sangat tidak pantas, mengingat beratnya perjuangan petugas Damkar di lapangan.
Menariknya, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Samarinda tidak membalas dengan marah. Bersama aparat kepolisian, mereka justru mengundang pemuda itu ke markas Damkar.
Di sana, satpam tersebut diberi kesempatan mencoba langsung memegang selang pemadam kebakaran. Beratnya peralatan dan kerasnya tekanan air membuatnya sadar pekerjaan Damkar tidak semudah yang ia bayangkan.
Setelah menjalani hukuman sosial itu, sang satpam membuat surat klarifikasi sekaligus permintaan maaf. "Saya tidak akan mengulangi kembali komen yang tidak bagus. Saya meminta maaf kepada seluruh Damkar, dan saya menyesal tidak akan mengulangi,” tulisnya dalam sebuah pernyataan. Ia juga menegaskan bahwa permintaan maaf tersebut dibuat tanpa paksaan.
Kisah ini menunjukkan dua hal penting. Bijaknya Damkar memilih mengedepankan edukasi, bukan amarah. Pentingnya berpikir sebelum berkomentar karena kata-kata di media sosial bisa berdampak besar. Bagi si satpam, pengalaman ini tentu jadi pelajaran berharga. Bagi kita, ini jadi pengingat agar lebih bijak menggunakan media sosial. (Syamsi Wajkumar)