Tragedi Balita Sukabumi: Meninggal Dunia Setelah Tubuhnya Penuh Cacing

photo author
- Kamis, 21 Agustus 2025 | 13:53 WIB
 Raya, balita malang yang meninggal dengan kondisi dipenuhi cacing gelang (Foto: instagram / @rumah_teduh_sahabat_iin)
Raya, balita malang yang meninggal dengan kondisi dipenuhi cacing gelang (Foto: instagram / @rumah_teduh_sahabat_iin)

Sukabumi, Jawa Barat - Kabar duka datang dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Seorang balita bernama Raya (4 tahun) meninggal dunia setelah tubuhnya dipenuhi cacing parasit. Kisah tragis balita Sukabumi meninggal dunia dengan tubuh penuh cacing ini menjadi sorotan publik karena menggambarkan kondisi kesehatan, sanitasi, dan kemiskinan yang masih menjadi masalah serius di masyarakat.

Raya dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD R. Syamsudin SH pada 13 Juli 2025. Saat itu, kondisinya sudah kritis dengan gejala demam, batuk, dan tidak sadarkan diri. Dokter terkejut ketika mendapati seekor cacing keluar dari hidung Raya. Pemeriksaan lanjutan menunjukkan infeksi cacing gelang (Ascaris lumbricoides) yang sangat parah.

Hasil CT scan memperlihatkan bahwa cacing tidak hanya bersarang di usus, tetapi juga telah menyebar hingga ke paru-paru dan otak. Meski sempat dirawat intensif, kondisi Raya semakin memburuk. Pada 22 Juli 2025 sekitar pukul 14.24 WIB, balita malang itu dinyatakan meninggal dunia.

Selama perawatan, tim medis berhasil mengeluarkan cacing dalam jumlah yang mencengangkan. Dari hidungnya, seekor cacing sepanjang 15 sentimeter berhasil dikeluarkan dalam keadaan hidup. Tidak berhenti di situ, ratusan cacing lain juga keluar melalui anus dan alat kelamin Raya. Totalnya diperkirakan mencapai satu kilogram. Fakta ini membuat kasus balita Sukabumi meninggal dunia dengan tubuh penuh cacing menjadi perhatian nasional.

Tragedi ini tidak bisa dilepaskan dari latar belakang keluarga Raya. Orang tuanya diketahui mengalami gangguan kejiwaan sehingga tidak mampu mengurus anak dengan baik. Mereka juga tidak memiliki identitas resmi dan tidak terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Kondisi ini membuat akses pelayanan kesehatan menjadi sulit dan lambat.

Kasus balita Sukabumi meninggal dunia karena tubuh penuh cacing ini mendapat sorotan dari banyak pihak. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan keprihatinan mendalam dan menyoroti lemahnya peran pemerintah desa, PKK, dan posyandu dalam mencegah kasus kesehatan semacam ini.

Menurutnya, kejadian ini seharusnya bisa dicegah apabila ada pengawasan kesehatan yang lebih baik terhadap keluarga dengan kondisi rentan. Kematian Raya menjadi pelajaran penting bagi masyarakat dan pemerintah. Kasus ini menunjukkan bahwa kemiskinan, minimnya sanitasi, dan kurangnya edukasi kesehatan masih menjadi persoalan nyata di beberapa daerah. Balita dan anak-anak sangat rentan terkena penyakit infeksi cacing bila tidak diberikan perhatian serius terhadap gizi dan kebersihan lingkungan.

Pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dasar, memperkuat peran posyandu, serta memastikan program obat cacing massal dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Tragedi yang menimpa Raya adalah gambaran nyata bahwa masalah kesehatan masyarakat tidak bisa dianggap sepele. Kisah balita Sukabumi meninggal dunia dengan tubuh penuh cacing seharusnya menjadi alarm keras bagi semua pihak untuk memperhatikan kebersihan, gizi, serta pelayanan kesehatan di tingkat desa hingga kota. Jika tidak segera dibenahi, kasus serupa bisa saja terulang di masa mendatang. (Muthia Oktavianie Bachrie)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mike Dwi Setiawati

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X