Jakarta, Klikaktual.com - Indramayu kembali jadi sorotan publik setelah langkah unik sang pemimpin daerah, Bupati Lucky Hakim, dalam membantu para petani.
Alih-alih menggunakan racun kimia atau cara konvensional, Lucky justru memilih menyebar ular, biawak, dan burung hantu ke area persawahan untuk membasmi hama.
Program ini dinamakan 'Ular Sahabat Tani', dengan tujuan utama mengembalikan keseimbangan ekosistem agar hama tikus yang meresahkan petani bisa ditekan secara alami.
Hama tikus di Indramayu sudah lama jadi masalah serius. Tanaman padi rusak, panen berkurang, bahkan kerugian mencapai miliaran rupiah tiap musim.
Baca Juga: Marc Marquez Puas dengan Performa di Austria dan Berusaha Melanjutkan Tren
Bupati Lucky Hakim menilai, salah satu penyebab meningkatnya hama adalah hilangnya predator alami. Ular, biawak, dan burung hantu selama ini diburu atau ditakuti masyarakat, sehingga jumlahnya menurun drastis. Padahal, hewan-hewan ini adalah musuh alami tikus.
Pada momentum HUT RI ke-80, 17 Agustus 2025, Lucky Hakim melepas sekitar 200 ekor ular, 20 ekor biawak, dan 10 ekor burung hantu.
Jenis ular yang dipilih adalah ular lanang sapi dan ular koros. Tenang saja, kedua jenis ini tidak berbisa dan aman bagi manusia. Panjangnya pun relatif kecil, maksimal 1,5 meter.
Baca Juga: Begini, Cara fevehotel Sidoarjo Merayakan Agustusan 2025
Aksi Bupati Lucky Hakim ini disambut positif oleh para petani. Banyak yang mengaku baru kali ini ada pemimpin daerah yang serius mencari solusi ramah lingkungan untuk masalah klasik hama tikus.
Bagi petani, cara ini lebih menjanjikan daripada racun kimia yang seringkali justru merusak tanah dan membunuh satwa lain yang tidak bersalah.
Program Ular Sahabat Tani diharapkan bisa jadi inspirasi daerah lain di Indonesia. Jika ekosistem sawah kembali seimbang, maka hasil panen meningkat dan kesejahteraan petani ikut terdongkrak.
Bupati Lucky Hakim menyebar ular bukan untuk menakut-nakuti, tetapi sebagai bentuk edukasi dan solusi ekologis bagi masalah pertanian. (Syamsi Wajkumar)