SIDOARJO, Klikaktual.com - Semarak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia terasa begitu menggema di SMK YPM 8 Sidoarjo. Antusiasme para siswa tampak jelas melalui berbagai atraksi teatrikal yang menggambarkan semangat perjuangan bangsa dalam meraih kemerdekaan.
Selain pertunjukan seni, rangkaian kegiatan juga meliputi penanaman pohon Tabebuya dan bibit kangkung serta pertunjukan drama kolosal tentang peristiwa kemerdekaan 17 Agustus. Puncak perayaan ini digelar pada Sabtu, 16 Agustus 2025.
Kepala SMK YPM 8 Sidoarjo, Dr Kisyanto menyampaikan acara ini memang sengaja dibuat semeriah dan sebesar mungkin.
"Kenapa kami buat semeriah mungkin? Karena saat ini semangat nasionalisme di kalangan generasi muda mulai menurun. Ini tidak boleh dibiarkan terus-menerus. Para siswa sebagai calon penerus bangsa harus tetap memiliki semangat nasionalisme, cinta tanah air, daya juang, dan ketahanan dalam menjaga persatuan negara kita," tegasnya.
Baca Juga: Peringati HUT ke-80 RI, MANUHATI Bagikan 40 Paket Bantuan
Ia juga menambahkan konsep teatrikal yang diusung tidak hanya sebatas hiburan, namun sarat akan nilai-nilai pendidikan karakter.
“Cinta tanah air, nasionalisme, tanggung jawab, dan semangat juang — semua dikemas dalam konteks pendidikan karakter,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Dr Aftoni, menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dari agenda tahunan sekolah setiap bulan Agustus, dengan tujuan utama membangkitkan semangat patriotisme para siswa.
“Di puncak acara ini, kami melaksanakan tiga kegiatan utama. Pertama, pentas seni dan drama kolosal di halaman sekolah. Kedua, aksi penanaman pohon Tabebuya dan bibit kangkung di area sekitar sekolah. Ketiga, kami juga mempersiapkan area Grinteknopak — gabungan konsep teknologi dan lingkungan,” jelasnya.
Grinteknopak yang dibangun di sisi kanan sekolah, akan menjadi pusat edukasi berbasis teknologi dan pertanian berkelanjutan. Di lokasi ini, produk-produk hasil karya siswa vokasi akan dipamerkan dan dapat menjadi media pembelajaran tidak hanya bagi siswa SMK, tetapi juga bagi pelajar dari SD, MI, dan SMP di sekitar sekolah.
“Kami ingin mengajak anak-anak sejak dini untuk mengenal pentingnya hidup berkelanjutan melalui kegiatan seperti menanam, merawat lingkungan, dan mengenal berbagai model tanaman. Ini juga bagian dari upaya kami mengikuti perkembangan global, terutama dalam menghadapi isu perubahan iklim,” tambahnya.