Jakarta, Klikaktual.com – Ribuan warga Pati menggelar demonstrasi besar di Alun-Alun Pati menuntut pengunduran diri Bupati Sudewo.
Aksi ini sedikit banyaknya adalah buntut dari tantangan Bupati Sudewo yang secara verbal menyatakan ketidaktakutannya apabila puluhan ribu masyarakat Pati turun ke jalan.
“Saya tidak akan gentar... 50.000 orang silakan turun ke jalan, tetap keputusan ini tidak akan saya ubah,” katanya kala itu.
Baca Juga: Gempa Guncang Bandung, BMKG Pastikan Tidak Ada Potensi Tsunami
Bupati Sudewo sebelumnya sempat membuat rencana kenaikan PBB-P2 yang dianggap memberatkan masyarakat. Meskipun keputusan tersebut pada akhirnya dibatalkan oleh sang bupati, massa tetap turun ke jalan dengan tuntutan yang lebih luas.
Warga membawa tuntutan baru yang terdiri dari lima poin, yaitu Bupati Sudewo mundur dari jabatannya, menolak kebijakan lima hari sekolah, menolak renovasi Alun-Alun senilai Rp2 miliar, menolak pembongkaran total Masjid Alun-Alun Pati dan menyoal proyek videotron seharga Rp1,39 miliar.
Baca Juga: Film Nobody 2 Tayang 13 Agustus 2025, Debut Timo Tjahjanto di Hollywood
Untuk menjaga keamanan aksi demo tersebut, TNI-Polri mengerahkan lebih dari 2.600 personel gabungan.
Meskipun ketegangan masih terasa, aksi kali ini berjalan relatif tertib dan damai. Pati menjadi contoh bagaimana demonstrasi bisa dilakukan secara terorganisir dan mengedepankan dialog.
Pati pun menjadi sorotan nasional dengan melakukan aksi demonstrasi pada momentum yang sempurna menjelang HUT RI ke-80, sekaligus memancing pertanyaan penting tentang respons pemerintah terhadap aspirasi masyarakat. (mochamad haris sundapa)