Jakarta, Klikaktual.com - Bupati Pati, Sudewo menuai kontroversi setelah mengumumkan kebijakan peningkatan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB‑P2) hingga 250 persen. Keputusan ini memicu gelombang protes warga pada minggu pertama Agustus 2025.
Kebijakan tersebut dilatarbelakangi oleh rencana pendanaan pembangunan daerah. Namun banyak warga merasa terbebani dan tak siap menghadapi kenaikan drastis dalam hitungan bulan.
Dalam sejumlah kesempatan, Bupati Pati bahkan menantang warganya untuk datang ke kantor Pemerintah Kabupaten Pati. Ia menyebut siap menampung hingga 50.000 pendemo jika warga benar-benar menolak kebijakan tersebut.
Baca Juga: Benjamin Sesko Semakin Dekat dengan Manchester United
Video tantangan tersebut dengan cepat menjadi viral di media sosial termasuk Instagram dan Facebook yang memicu rasa ketidakpuasan lebih besar terutama dari pengusaha kecil dan petani.
Sebagai tanggapan dari tantangan tersebut, sebagian warga membentuk tim advokasi dan menyebarkan petisi online untuk mengevaluasi kembali tarif PBB‑P2. Mereka menuntut dialog terbuka dengan pemerintah daerah.
Baca Juga: Film My Daughter Is a Zombie Raih 2,2 Juta Penonton dalam 6 Hari Penayangan
Aksi protes digelar di depan Kantor Bupati dan DPRD Pati, memunculkan spanduk dan orasi kritis terkait transparansi penggunaan dana pajak.
Berbagai video pun berseliweran di media sosial yang memperlihatkan friksi secara langsung antara bupati dan sejumlah warga.
Tanggal 13 Agustus 2025 nanti dikabarkan akan terjadi demo di Kantor Bupati dengan 50.000 massa dari berbagai wilayah di Pati yang sekaligus akan menjawab tantangan bupati tersebut. (Mochamad Haris Sundapa)