Padang, Klikaktual.com - Warga Kota Padang, Sumatera Barat, dikejutkan oleh guncangan gempa bumi tektonik pada Rabu siang, 30 Juli 2025, sekitar pukul 14.46 WIB. Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berkekuatan magnitudo 4,4 dan berpusat di laut, tepatnya pada koordinat 1,21° Lintang Selatan dan 99,75° Bujur Timur.
Pusat gempa berada di 77 kilometer barat daya Pariaman-Sumatera Barat, dengan kedalaman 26 kilometer. BMKG menjelaskan bahwa gempa ini termasuk dalam kategori gempa dangkal, yang diakibatkan oleh aktivitas Sesar Mentawai. Meski tergolong gempa dengan magnitudo kecil hingga menengah, getarannya cukup dirasakan warga di sejumlah wilayah Padang, terutama di daerah Lubuk Begalung dan Bungus.
Beberapa warga mengaku merasakan getaran selama beberapa detik. Bahkan, kaca jendela rumah sempat bergetar, sehingga sebagian warga memilih bergegas keluar rumah untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. “Tadi tiba-tiba terasa bergetar, kaca jendela berderak, saya langsung keluar rumah,” ungkap Rani, salah seorang warga di kawasan Lubuk Begalung.
Baca Juga: Di Jawa Barat Akan Dibangun 2 Ruas Jalan Tol Baru, Estimasi Anggaran Capai 25 Triliun
BMKG memastikan gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami, sehingga masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan terkait korban jiwa ataupun kerusakan bangunan yang signifikan akibat guncangan tersebut.
Pihak BMKG juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan. “Kami sarankan warga memeriksa kondisi bangunan, terutama jika terdapat retakan setelah gempa terjadi. Jika bangunan dirasa tidak aman, sebaiknya tidak digunakan untuk sementara,” tulis BMKG dalam keterangannya.
Baca Juga: Modal Investasi Masuk Ke Jabar Mencapai 72,5 Triliun : Harus Berbanding Lurus dengan Penyerapan Tenaga Kerja
Fenomena gempa bumi di wilayah Sumatera Barat bukanlah hal baru, mengingat kawasan ini berada pada jalur pertemuan lempeng tektonik yang rawan aktivitas seismik. Karena itu, BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana serupa di masa mendatang. (Muthia Oktavianie Bachrie)
