Kepala Desa Donowarih di Malang Imbau Warga untuk Mengungsi Sementara karena Karnaval Sound Horeg

photo author
- Jumat, 25 Juli 2025 | 13:01 WIB
Surat edaran Kepala Desa Donowarih, Malang, yang viral di media sosial. (Istimewa)
Surat edaran Kepala Desa Donowarih, Malang, yang viral di media sosial. (Istimewa)


Jakarta, Klikaktual.com - Kepala Desa Donowarih di Malang mengimbau warga untuk mengungsi sementara karena adanya Karnaval yang menggunakan Sound Horeg.

Imbauan itu diperuntukan bagi anak-anak, lansia dan orang sakit dan sebagai antisipasi dengan kehadiran karnaval dengan menggunakan Sound Horeg.

Surat edaran Pemerintah Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang itu pun viral di media sosial.

Imbauan itu dimuat dalam surat resmi desa yang ditandatangani oleh Kepala Desa Donowarih, Sujoko.

Baca Juga: Konflik Bersenjata Thailand dan Kamboja Makin Memanas

Ia menyarankan warga yang tinggal di sepanjang rute jalan desa untuk menjaga jarak atau mengamankan sementara dari lokasi kegiatan demi kenyamanan bersama.

Surat tersebut juga menyebut potensi risiko dari penggunaan sound horeg, sound sistem berdaya tinggi yang menghasilkan suara sangat keras dan getaran signifikan bagi warga sekitar.

Sekdes Ary Widy Hartono menjelaskan karnaval merupakan ritual selamatan rutin masyarakat Donowarih setiap dua tahun sekali, bukan acara mendadak, dan sepenuhnya dikoordinasikan dengan Polres Malang dan warga secara gotong royong.

Baca Juga: Semarak Hari Kebaya: Simbol Warisan Budaya dan Identitas Perempuan Indonesia

Ary menambahkan acara ini digerakkan swadaya masyarakat, bukan menggunakan dana desa, serta pihak desa hanya berperan mengamankan dan mengkoordinasikan acara.

Sebagai langkah antisipatif, pihak desa ikut menginformasikan adanya 11 perangkat sound horeg yang digunakan dalam acara tersebut dan para pengguna sound tersebut juga bersifat sukarela.

Surat edaran ini mendapat beragam respons di media sosial. Beberapa netizen mempertanyakan apakah pengungsian ini terlalu berlebihan.

Baca Juga: KAI Daop 3 Cirebon Gelar Donor Darah di Tiga Lokasi Stasiun, Hasilkan 110 kantong

“Itu hiburan atau bencana, kok warganya sampai disuruh ngungsi?” tulis salah seorang netizzen.

Di sisi lain, pihak desa melalui Sekdes memastikan surat itu berupa tindakan preventif untuk menjaga kenyamanan warga, bukan bentuk pemaksaan. Koordinasi telah dilakukan sebelumnya dengan kepolisian sebagai bagian dari prosedur keamanan acara.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ida Ayu Komang

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X