Jakarta, Klikaktual.com – Dalam beberapa tahun terakhir, tidak sedikit atlet professional terutama dari cabang olahraga yang minim dukungan finansial beralih ke OnlyF4ns sebagai cara untuk menambah penghasilan. Ini memberi mereka otonomi finansial lebih besar dibandingkan sekadar mengandalkan sponsor atau komisi organisasi olahraga.
Hasil investigasi oleh NBC New York menunjukkan bahwa platform ini membantu atlet membiayai latihan dan biaya hidup, karena banyak dari mereka yang berkekurangan secara finansial jika bergantung hanya pada payung tradisional olahraga.
Salah satu contohnya adalah Paige VanZant, mantan atlet UFC ini masuk dalam jajaran the most successful athletes on OnlyFans dengan kesaksiannya bahwa income selama 6 tahun berkarir di UFC masih di bawah penghasilannya hanya dalam satu hari membuat konten di OnlyF4ns.
Baca Juga: Berlibur ke Bali, Ilia Topuria Terpesona Pemandangan Pulau Dewata
Lalu ada Alysha Newman, atlet lompat galah dari Kanada yang disebutkan memperoleh setidaknya US$155.800 atau lebih dari Rp 2 Miliar dalam platform tersebut.
Kemudian ada Robbie Manson (rowing, Selandia Baru), Rachael Ostovich (UFC, Amerika Serikat), Sabrina Stanley (trail runner, Amerika Serikat) dan masih banyak lagi atlet yang saat ini berkecimpung dalam platform tersebut.
Baca Juga: Pemkab Cirebon Dukung Penuh Misi Menko PM Cak Imin : Agenda Sangat Relevan Bagi Daerah Kami
Fenomena ini terjadi bukan tanpa alasan, atlet-atlet yang berkecimpung dalam OnlyF4ns memberikan testimoni bahwa platform tersebut cukup transparan.
Kreator akan mendapatkan 80% pendapatan dari langganan, tip, dan konten berbayar. Ini sering kali lebih menguntungkan dibanding kontrak sponsor tradisional dalam olahraga.
Selain faktor finansial, beberapa atlet memilih OnlyF4ns karena fleksibilitas dan kontrol penuh atas konten mereka. Mereka bisa menentukan tema, harga, dan interaksi dengan penggemar secara langsung.
Namun, risiko yang para atlet dapatkan pun bukan berarti tidak ada seperti citra publik yang berubah, potensi sanksi dari federasi olahraga, serta sensasi media atau stigma masyarakat terkait konten dewasa.
Meski demikian, tren ini menunjukkan bahwa banyak atlet merasa bahwa peluang di luar jalur tradisional seperti OnlyF4ns menjadi strategi pragmatis untuk menjaga ambisi prestasi, terutama ketika dukungan finansial dari sistem olahraga nasional belum memadai.
Bagimana menurutmu? (Mochamad Haris Sundapa)