Cirebon, Klikaktual.com- Rangkaian perayaan Hari Jadi Cirebon ke 598 terus berlangsung. Salah satu acaranya adalah Festival Kuliner Jalur Rempah di depan Balai Kota dan sekitarnya pada 17-19 Juli 2025.
Sebelumnya, berbagai kegiatan budaya dan olahraga turut memeriahkan hari jadi kota ini, mulai dari Festival Bonsai, Festival Batu Akik, Pawai Budaya, Ziarah ke Makam Sunan Gunung Jati, Lomba Lari Maraton, hingga Kompetisi Panahan. Semuanya berhasil menyedot perhatian warga dan wisatawan.
Sebagai acara pamungkas, Festival Kuliner Jalur Rempah menyajikan beragam hidangan khas Cirebon yang sarat nilai sejarah dan budaya. Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan spesial penyanyi nasional Cakra Khan dalam malam puncak festival.
Ketua Pelaksana Festival Kuliner Jalur Rempah, Agus Sukmanjaya, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, menjelaskan filosofi di balik nama festival tersebut. Menurutnya, seperti halnya Tiongkok memiliki "Jalur Sutra" yang menjadi jalur perdagangan dan pertukaran budaya, maka Cirebon memiliki "Jalur Rempah" sebagai bagian dari sejarah penting peradaban pesisir utara Jawa.
"Dulu, Cirebon adalah kota pelabuhan yang sangat strategis. Para pedagang dari berbagai wilayah dan negara singgah di sini, bukan hanya untuk berdagang, tetapi juga menyebarkan budaya dan agama. Dari sinilah lahir akulturasi budaya yang memperkaya identitas Cirebon,” jelas Agus.
Ia menambahkan bahwa perpaduan berbagai unsur budaya Nusantara dan mancanegara telah membentuk ragam seni, tradisi, dan kuliner khas Cirebon yang unik dan bernilai tinggi. "Keberagaman ini adalah simbol kebersamaan masyarakat Cirebon," ujarnya.
Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, turut hadir dalam acara dan menyampaikan apresiasinya terhadap gelaran Festival Kuliner Jalur Rempah. Ia menilai festival ini sebagai momentum penting untuk memperkenalkan kekayaan kuliner lokal kepada masyarakat luas.
“Festival ini bukan hanya ajang promosi makanan khas seperti empal gentong, nasi jamblang, docang, tahu gejrot, hingga sambal khas pesisir. Ini adalah bagian dari strategi penguatan ekonomi berbasis budaya,” tegasnya.
Menurut Effendi, keberagaman kuliner Cirebon mencerminkan cita rasa Nusantara yang perlu terus diperkenalkan, dilestarikan, dan dikembangkan. (Muhammad Dedi Wijaya)
