Jakarta, Klikaktual.com - Ratusan pekerja di tambang galian C Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, mengeluh karena aktivitas tambang ditutup pasca longsor beberapa hari yang lalu.
Penutupan tambang galian C Argasunya itu dengan tujuan keselamatan. Namun hal itu berimbas pada hilangnya mata pencaharian bagi warga yang menggantungkan hidup dari kegiatan tersebut.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Cirebon Effendi Edo mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan konsolidasi dengan sejumlah dinas, terkait merumuskan solusi jangka panjang bagi warga yang terdampak.
Baca Juga: Jangan Terlewat! Treasure Siap Kembali Rilis Album Mini September Mendatang
"Saat ini saya sedang konsolidasi dengan semua dinas untuk mencari solusi terbaik bagi masyarakat di Argasunya," ujarnya, pada hari Rabu, 25 Juni 2025.
Ia juga menyebut, terdapat sejumlah alternatif yang memungkinkan para pekerja tambang beralih ke pekerjaan yang lebih aman dan berkelanjutan.
"Kami sedang merumuskan beberapa alternatif, agar mereka bisa alih profesi dan tetap memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga," ucapnya.
Baca Juga: KAI Daop 3 Cirebon Hadirkan Layanan Kesehatan dan Pengobatan Gratis Untuk Masyarakat
Salah satu opsi yang sedang dikaji adalah menjadikan warga terdampak sebagai pemilah sampah, khususnya sampah plastik.
Dimana Pemerintah berencana menggandeng koperasi yang sudah berbadan hukum di 22 kelurahan, untuk mendukung program ini, bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan masyarakat sekitar.
"Alih profesi yang kami tawarkan yaitu menjadi pemilah sampah, bukan pemulung ya. Kami ingin juga Koperasi Merah Putih menjadi motor penggerak program ini di TPS-TPS, sehingga sampah tak langsung dibawa ke TPA," kata Edo.
Pihaknya juga tengah mendata jumlah pekerja tambang secara akurat, bekerja sama dengan lurah dan camat setempat, untuk mempermudah perencanaan program.***