Jakarta, Klikaktual.com - Program barak militer adalah sebuah gagasan yang prakarsai oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Program barak militer ini diadakan untuk mengatasi masalah kenakalan para remaja.
Soal program barak militer ini, ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Cirebon Fifi Sofiah menilai program itu menjadi solusi tepat untuk menangani masalah kenakalan remaja.
Baca Juga: Kemenlu Malaysia Buka Beasiswa Kuliah S2, Dapat Uang Saku Rp13 Juta per Bulan!
"Untuk programnya bapak Gubernur Jawa Barat, kami sangat mendukung. Karena memang program tersebut sangat diperlukan untuk menangani anak-anak yang bermasalah," ujar Fifi Sofiah, pada hari Senin, 26 Mei 2025.
Dalam hal ini adalah anak-anak yang di lingkungan rumah maupun pengasuhan orang tua yang tidak maksimal.
"Pendekatan melalui pendidikan disiplin. Hal ini bisa menjadi salah satu cara efektif dalam membentuk karakter remaja agar lebih bertanggung jawab dan disiplin," ucapnya lagi.
Baca Juga: Kerajaan Maroko Buka Pendaftaran Beasiswa S1 Tahun 2025, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
Ia juga menjelaskan barak militer ini bukan semata-mata bentuk hukuman. Melainkan upaya pembinaan dengan metode yang lebih tegas namun tetap dalam koridor perlindungan anak.
Sebagai informasi, KPAID Cirebon sudah pernah datang dan melihat langsung kondisi barak militer di Kabupaten Kuningan.
Baca Juga: Siap Hibur Penggemar, BLACKPINK Bakal Gelar World Tour Bertajuk DEADLINE di Jakarta
"Kondisinya sangat bagus, makanan terjamin, tempatnya juga layak. Bimbingan-bimbingannya juga bagus. Tidak ada ditemukan hal-hal yang tidak baik atau negatif. Hak anak tetap terpenuhi selama ada di barak militer," ucapnya.
"Secara prinsip, program pembinaan anak melalui kegiatan bernuansa kedisiplinan seperti di barak militer dapat diterima, selama tetap mengacu pada perlindungan dan hak-hak anak," sambungnya.***