Tumpulnya Hukum di Indonesia, Deddy Corbuzier : Orang Miskin Salah Dikit Langsung Dicap Jahat dan Kriminal

photo author
- Kamis, 15 Mei 2025 | 23:07 WIB
Deddy Corbuzier berbicara soal hukum di Indonesia (tangkapan layar YouTube Deddy Corbuzier)   
Deddy Corbuzier berbicara soal hukum di Indonesia (tangkapan layar YouTube Deddy Corbuzier)  

 

KLIKAKTUAL.COM - Deddy Corbuzier dalam chanel YouTube nya, menyoroti soal keadilan hukum yang ada di Indonesia.

Menurut Deddy Corbuzier, keadilan hukum di Indonesia begitu tumpul, yang kuat semakin kuat, yang lemah semakin lemah.

Dalam chanel YouTube nya itu juga, Deddy Corbuzier menuturkan, orang miskin ketika melakukan kesalahan, maka akan langsung dicap sebagai kriminal, maling atau jahat.

"Tapi yang korup, biarpun sudah divonis, tetap dipanggil yang terhormat, yang terhormat darimana, dari hutan mana tuh kehormatan lu petik," kata Deddy, dikutip dari chanel YouTube nya, Deddy Corbuzier, pada hari Kamis, 15 Mei 2025.

Ia menjelaskan bahwa hal ini adalah gambaran betapa tumpulnya hukum di Indonesia, orang lemah makin tertindas dan yang kuat makin berkuasa.

"Orang maling bawang dua kilo dikroyok sampai berdarah-darah, tapi orang yang maling APBN apa hukumannya sama, apa karena mereka pakai jas, punya kuasa, apa karena bisa sewa pengacara mahal, atau karena kita penakut, untuk bersuara terus-terusan," ucapnya.

Kenapa orang salah sedikit langsung dicap penjahat dan kriminal, karena yang dipukul adalah kelemahannya.

"Gue mau tanya, kalau seandainya nenek-nenek itu mencurinya bukan bawang tapi uang bansos ratusan juta, kira-kira dipukulin tidak, pasti tidak, ada prosesnya, ada pengadilannya," tuturnya.

"Atau bahkan orang itu mencuri uang ratusan milyar pasti bakal ada yang bela, pengacaranya ada, prosesnya macam-macam," sambungnya.

Deddy Corbuzier menambahkan, ini bukanlah soal hukum tapi soal moral yang sudah rusak, banyak yang diam ketika penjahatnya pakai dasi dan berjas.

Tapi, keadilan hukum di Indonesia akan beringas ketika pelakunya adalah orang yang lemah dan tidak punya kekuasaan.

Sehingga, hal ini bisa menjadi bangsa yang sering memukul yang dibawah, bukan melawan keatas.

"Kalau dua-duanya salah, kita harus memukul kebawah juga mukul keatas, lawan kebawah lawan keatas," katanya.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mike Dwi Setiawati

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X