SIDOARJO, Klikaktual.com - Kepala desa di Sidoarjo menagih janji kampanye berupa Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada pasangan Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, Subandi - Mimik Idayana.
Semasa kampanye, Subandi dan Mimik menjanjikan program Bantuan Keuangan Khusus per desa sebesar Rp500 juta.
Nantinya BKK itu bisa dikelola oleh pemerintah desa untuk mendukung pembangunan wilayah.
Menanggapi hal itu, Bupati Sidoarjo Subandi menyampaikan, BKK memang menjadi program prioritas sebagai fondasi percepatan pembangunan wilayah pedesaan.
Baca Juga: BPJPH Temukan 9 Produk Pangan Olahan Mengandung Babi, Ini Daftarnya
Namun, saat ini penerapan BKK masih dalam persiapan. Melakukan upaya mapping atau pemetaan dalam pembentukan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2026.
"Ini sambil kita melihat kemampuan nanti berapa?" terang Subandi, usai menghadiri pengukuhan pengurus Peraudaraan Kepala Desa Indonesai (PKDI) Sidoarjo, di Pendopo Delta Wibawa Pemkab Sidoarjo, Selasa, 22 April 2025.
Lebih jauh, kata Subandi, pemerintah juga menyiapkan peraturan yang mengikat. Sehingga peruntukan BKK nantinya, sejalan dengan Visi - Misi dan program-program untuk percepatan pembangunan Sidoarjo.
Baca Juga: Kota Cirebon Segera Gelar Festival Topeng, Jangan Sampai Kelewatan!
Termasuk memberikan kesempatan bagi pihak Pemdes, untuk menyusun kebijakan pengelolaan anggaran BKK tersebut.
Terkait dengan nominal BKK yang dikucurkan, masih dalam penyesuaian. Bekisar antara Rp300 juta, atau sesuai yang dijanjikan Rp500 juta, per desa. Mengingat, dukungan keuangan bagi desa/kelurahan terkait BKK merupakan tahap awal, yang membutuhkan adaptasi dalam pelaksanaannya.
"Karena ini masih tahap awal, kita perlu menyiapkan juga pedomannya itu. Termasuk itu Petunjuk Teknis (Juknis) disiapkan, agar nanti desa mengelonya ada pedomannya," pungkas Subandi. (*)
