Jelang Lebaran 2025, Menag RI Beri Imbauan Ini Untuk Para Pejabat

photo author
- Kamis, 13 Maret 2025 | 13:26 WIB
Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar akan memberikan bantuan penambahan dana subsidi untuk madrasah di Indonesia. (Dok. Kementerian Agama RI)
Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar akan memberikan bantuan penambahan dana subsidi untuk madrasah di Indonesia. (Dok. Kementerian Agama RI)


Jakarta, Klikaktual.com - Menjelang lebaran tahun 2025, Menteri Agama RI Nasaruddin Umar memberikan imbauan kepada para pejabat di Indonesia.

Dalam imbauannya itu, Menag Nasaruddin Umar mengatakan agar para pejabat tidak menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.

"Menjelang momentum lebaran, saya mengimbau kepada pejabat untuk tidak menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi. Kalau pulang kampung, gunakan kendaraan pribadi saja," ucapnya, dikutip dari lama resmi kemenag.go.id, pada hari Rabu, 12 Maret 2025.

Baca Juga: Animo Tinggi, Kuota Mudik Gratis Pemkot Malang Habis dalam Dua Jam!

Menurutnya, sejak awal menjadi pejabat negara, dirinya telah menyatakan tidak akan menggunakan fasilitas negara untuk keperluan pribadi, seperti mobil dinas dan rumah dinas.

"Selama 12 tahun menjadi pejabat di Kementerian Agama, termasuk sebagai Dirjen dan Wamen, saya selalu berhati-hati dalam menggunakan fasilitas negara, seperti tidak menggunakan mobil dinas untuk keperluan pribadi, termasuk membawa keluarga atau saudara," ungkapnya.

Bahkan, ia menjelaskan, lebih memilih tidak tinggal di rumah dinas, karena khawatir tamu-tamu pribadinya menggunakan fasilitas negara, seperti listrik dan air.

Baca Juga: Mudik Gratis Polres Bogor, Pendaftaran Dibuka Hari Ini

Ia juga menceritakan kisah khalifah Umar Bin Abdul Aziz, yang mematikan lampu di kantor, ketika anaknya datang membawa urusan pribadi.

Sebab, menurut Umar bin Abdul Aziz, lampu itu dibiayai oleh negara dan ia tidak ingin menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.

"Dalam hidup ini yang sebenarnya dibutuhkan bukanlah harta melimpah atau jabatan tinggi, melainkan keberkahan, jadi kekayaan tidak ada artinya jika keluarga tidak mendapat keberkahan," terangnya.

"Apa gunanya kekayaan jika keluarga kita bermasalah, anak terjerumus narkoba, istri selingkuh, atau hidup penuh penyakit? Itu seperti neraka sebelum waktunya," sambungnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ida Ayu Komang

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X