KLIKAKTUAL.COM - Anggota DPR RI Komisi IV Rina Saadah, mengungkapkan bahwa Indonesia adalah negara agraris, namun ia menyayangkan kenapa masih saja impor.
Sepanjang tahun 2024, Indonesia telah mengimpor sebanyak 4,52 juta ton beras, padahal Indonesia adalah negara agraris.
Jumlah impor beras tersebut, naik sekitar 47,38 persen dari catatan pada tahun 2023 sebanyak 3,06 juta ton.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2020 Indonesia mengimpor sebanyak 0,356 juta ton beras
Tahun 2021 mengimpor sebanyak 0,407 juta ton, 2022 sebanyak 0,429 juta ton, 2023 sebanyak 0,062 juta ton dan tahun 2024 sebanyak 4,519 juta ton.
Baca Juga: Pemerintah Tandatangani Cuti Bersama Pegawai ASN Tahun 2025, Berikut Daftar Tanggalnya
"Ini ironis, negara agraris tapi kenapa masih impor terus? Indonesia mempunyai semua syarat untuk mencapai target swasembada pangan," ujarnya, dikutip dari akun Instagram resmi DPP PKB, pada hari Senin, 20 Januari 2025.
Menurut Rina Saadah, sekarang Indonesia memiliki persediaan beras dalam negeri sebanyak tujuh ton.
Ia berharap di tahun 2025 ini ada kenaikan produksi empat persen, sehingga target 15 persen pasokan produksi dari dalam negeri tercapai.
"Jika ini berhasil, maka tahun depan kita tidak perlu impor beras lagi," ucapnya.
Tahun 2025 juga telah dicanangkan sebagai tahun tanpa impor beras, dalam hal ini Presiden Prabowo sangat serius memujudkan swasembada pangan.
Pemerintah akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp139,4 Triliun dari APBN untuk mencapai swasembada pangan.
"Program swasembada pangan dan menghentikan impor beras, jadi langkah awal tingkatkan produksi dalam negeri," jelasnya.***
