Jakarta, Klikaktual.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta akan mengevaluasi tarif MRT yang selama ini berlaku.
Pasalnya tarif MRT yang berlaku saat ini dinilai terlalu mahal. Untuk perjalanan dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Bundaran HI, penumpang harus membayar Rp14 Ribu.
Dalam keterangannya, Syafrin menyebutkan pihaknya akan melakukan penyesuaian tarif agar tarif MRT tetap terjangkau.
Baca Juga: Jang Na Ra Raih Daesang Lewat Drama Good Partner, Ini Daftar Lengkap Pemenang SBS Drama Awards 2024
“Kita akan melakukan penyesuaian tarif agar tetap terjangkau dan mendukung integrasi transportasi massal di Jakarta,” kata Syafrin dalam keterangannya dikutip Minggu, 22 Desember 2024.
Syafrin pun memastikan layanan trans Jakarta akan tetap ada meski nanti pembangunan MRT fase 2A telah rampung.
Baca Juga: Peringati Hari Ibu, BRI Peduli Salurkan Bantuan ke Kelompok Usaha Wanita di Yogyakarta
Ia menyebutkan pembangunan MRT fase 2A ditargetkan rampung pada tahun 2029. Setelah itu akan dilakukan rerouting atau pengaturan rute ulang.
Sehingga diharapkan tercipta efisiensi dan integrasi layanan transportasi.
“Ketika MRT Fase 2A selesai dan beroperasi penuh dari Lebak Bulus hingga Kota, layanan Transjakarta yang berhimpitan 100 persen dengan jalur MRT, seperti Koridor 1 Blok M-Kota, akan di-reroute. Ini tidak berarti layanan dihentikan, tetapi diarahkan ulang agar lebih optimal,” ujar Syafrin.
Persoalan tarif MRT ini sempat disoroti oleh Pengamat transportasi Djoko Setijowarno. Ia membandingkan tarif MRT sebesar Rp14 ribu dengan tarif TransJakarta yang hanya Rp3.500 saja.