CIREBON, KLIKAKTUAL.COM - Kelompok Tani Ternak Sapi (KTTS) Padusan, Desa Kubang, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, mengeluh karena omset yang mereka dapatkan setiap tahunnya berangsur- angsur menurun.
Hal itu dikarenakan adanya Penyakit Mulut dan kaki (PMK), yang menyerang sapi, kerbau, kambing dan hewan qurban lainnya.
Ketua KTTS Padusan, Jari mengatakan bahwa, omset penjualan tahun ini sangat anjlog, biasanya bisa mengeluarkan 300 ekor sapi setiap menjelang Idul Adha.
Baca Juga: Cirebon Jadi Kota Paling Panas se Indonesia, Simak Penjelasannya!
"Tahun ini hanya bisa menjual 124 ekor, dari total stok 130 ekor sapi," katanya, pada hari Jum'at, 7 Juni 2024.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, penjualan sapi pada tahun 2023 lebih tinggi dari tahun sekarang.
"Tahun kemarin, dari jumlah stok 200 ekor sapi hanya tersisa 12 ekor yang belum terjual sampai momen Idul Adha berakhir," ujarnya.
Harga sapi disini, mulai dari Rp 25 juta sampai Rp 86 juta per ekornya, tergantung bobot dan jenis sapi.
"Disini ada empat jenis sapi, brahma, simental, limousine, angus," ungkap Jari.
Baca Juga: Lirik Lagu Never Let Go, Single Terbaru Jungkook BTS
Namun, penurunan penjualan bukan karena harga, tatapi di sebabkan munculnya Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).
"Semenjak munculnya PMK, Orang-orang mungkin pada takut membeli sapi atau hewan qurban lainnya," jelas Jari.
Sehingga, mengatasi masalah tersebut saat ini sapi-sapi di KTTS Padusan ini rutin pemeriksaan dan vaksin PMK oleh petugas kesehatan hewan.
"Disini rutin dilakukan pemeriksaan, dan di suntik agar tidak terkena dampak PMK," ucap Jari.