Harga Beras Naik, Ini Tanggapan Dedy Mulyadi

photo author
- Selasa, 27 Februari 2024 | 21:41 WIB
Dedy Mulyadi  (Tangkapan layar Instagram @dedymulyadi71)
Dedy Mulyadi (Tangkapan layar Instagram @dedymulyadi71)

JAKARTA, Klikaktual.com - Politikus dari Partai Gerindra, yakni Dedy Mulyadi memberi tanggapan soal harga beras naik akhir-akhir ini.

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber bahwa, harga beras biasa maupun premium merangkak naik mencapai Rp18 ribu per kilogram.

Mengenai harga beras naik, Dedy Mulyadi memberikan tanggapan.

"Harga handphone naik pada diem aja, harga rokok naik diem aja, harga baju naik diem aja, harga mobil naik, harga motor naik pada diem aja, gak pada ribut, tapi harga beras naik ributnya luar biasa," kata Dedy, dikutip dari akun media sosial Instagram, pada hari Selasa, 27 Februari 2024.

Jika dibandingkan harga beras, uang itu bisa untuk membeli minimal 10 Kg beras, sementara hitungan BPS dan kementan tahun 2022, rata-rata orang mengkonsumsi beras sekitar 0,222 per kilogram per hari, yang artinya kilogram beras bisa untuk sekitar 40-45 hari.

"Jadi utamakan itu bukan yang dipakai, tapi yang diutamakan itu yang dimakan, di kita itu suka terbalik, mending makan cuman pakai sambal daripada tidak pakai gelang," ujarnya.

Baca Juga: Pakar Ekonomi UM Surabaya Jelaskan Beberapa Faktor Penyebab Harga Beras Naik

"Untuk satu kali membeli paket skincare, orang rela mengeluarkan uang minimal 150 ribu perbulan, begitupun orang rela merogoh minimal 20 ribu demi membeli satu bungkus rokok perhari," sambungnya.

Akan tetapi, ketika beras mahal adalah salah satu yang dikomentari oleh kebanyakan orang di setiap hari.

"Setiap hari makan nasi yang terbuat dari beras, tapi tidak pernah menghargai sawah, tidak pernah menghargai petani, tidak pernah menghargai buruh petani, terus-terusan ingin harga beras murah, tetapi pembangunan perumahan, pabrik, ruko menggusur sawah, seolah-olah sawah tidak penting," ucapnya.

Menurutnya, hal ini seharusnya menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, agar tidak meremehkan keberadaan sawah.

Sebab, semakin berkurangnya luasan sawah akan menurunkan angka produksi yang berimbas pada harga beras.

Mantan ketua komisi IV DPR RI itu juga menilai bahwa, pola pikir masyarakat perlu dirubah, agar bisa mengalokasikan keuangan secara baik dan tidak terjebak dalam konsumerisme.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mike Dwi Setiawati

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X