JAKARTA, KLIKAKTUAL.COM - Akhir-akhir ini, cuaca seperti sedang tidak baik-baik saja, hal itu diketahui dengan adanya angin yang cukup kencang di malam hari.
Bahkan, angin cukup kencang ini terasa berbeda saat dirasakan, seperti bikin badan terasa dingin dan bikin badan tidak enak.
Terutama, di daerah-daerah yang berada di dataran tinggi, mungkin suhu udara terasa lebih dingin dari biasanya.
Baca Juga: Pilbup Cirebon, Abdullah Syukri Jadi Ancaman Berat Wahyu Tjiptaningsih untuk Jadi Bupati
Cuaca yang tidak baik-baik saja dan angin yang cukup kencang, ternyata dialami warga di banyak daerah lainnya, terutama di pagi hari dan malam hari terasa lebih dingin.
Dengan kondisi cuaca yang bisa dibilang sedang tidak baik-baik saja ini, Dokter spesialis penyakit dalam konsultan penyakit tropik infeksi dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, dr. Soroy Lardo Sp.PD menyampaikan, perubahan kelembapan udara yang terjadi semasa pancaroba bisa menimbulkan kerentanan tubuh terhadap berbagai penyakit.
"Perubahan kelembapan itu akan menyebabkan respons dari pada sistem imunitas tubuh menjadi rendah, sehingga dia akan memudahkan terjadinya penyakit yang berhubungan dengan pancaroba," kata Dokter Soroy.
Menurutnya, bahwa pada saat terjadi perubahan kelembapan udara, sistem imun tubuh akan melakukan penyesuaian.
Akibatnya, fungsinya menjadi menurun hingga sistem imun tubuh akan menimbulkan kerentanan terhadap penyakit.
Baca Juga: Jelang Pilbup Cirebon, Ini Deretan Nama yang Kuat Berebut Rekom dari DPP Gerindra
"Penyakit yang sering muncul pada masa perubahan musim dan perlu diwaspadai, diantaranya adalah demam berdarah dengue (DBD), ucapnya.
Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, kadang panas dan kadang hujan, meningkatkan peluang munculnya genangan yang bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk perantara penularan virus dengue, penyebab demam berdarah dengue.
Selain itu, serangan penyakit influenza dan diare juga perlu diwaspadai pada masa perubahan musim seperti ini.
"Saya kira kelompok masyarakat yang mempunyai kualitas pemahaman individual untuk sehatnya masih rendah yaitu masyarakat yang punya stratifikasi pendidikan yang mungkin di bawah, dan ini menjadi peran puskesmas dan edukator kesehatan untuk menjelaskan penyakit-penyakit," ujarnya.
