Oleh karena itu, sangat mengherankan bagi banyak orang bahwa Lisa Minci yang jenius memiliki semua kualitas seorang "Padisarah", tapi tidak terlalu peduli bahkan untuk mengklaim gelar "Mawar".
Sebagai seorang akademisi, dia menyelesaikan banyak proyek besar yang ditinggalkan oleh orang-orang yang datang sebelum dia, dan juga memiliki pemahaman teori yang kuat.
Prestasinya membuatnya dihormati oleh instrukturnya, dan segera dia diizinkan untuk mempelajari topik yang paling rumit sekalipun. Dalam waktu singkat, dia juga mulai berkontribusi untuk kemajuan studi barunya.
Baca Juga: Silaturahmi Kang Emil ke Kota Cirebon, Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Barat Tertinggi!
Pada saat itu peneliti tertentu bahkan berpikir bahwa dia bisa menjadi orang bijak termuda dalam sejarah, asalkan dia melakukan beberapa penyesuaian pada bidang studinya.
Namun, Lisa menolak berpartisipasi dalam upacara penandatanganan resmi yang akan mengesahkan prestasi akademiknya, malah memilih untuk mundur dari proyek utama yang ia pelajari di Darshannya, sebelum meninggalkan Akademiya sama sekali.
Ketika dihadapkan dengan kebingungan yang terpancar dari pertanyaan teman-teman sekelasnya, dia hanya menjawab dengan elegan dan ramah seperti biasanya.
Baca Juga: Mengenang Tragedi Tenggelamnya Kapal Titanic Lewat Sebuah Film dari Novel Morgan Robertson
Bagaimana pekerjaannya bisa disamakan dengan menata ulang buku-buku yang berantakan dan mengembalikan semuanya ke tempat yang seharusnya, itu saja.
Dengan mengingat hal itu, tidak perlu bagi Lisa untuk mengklaim sesuatu yang begitu serius seperti gelar resmi. Lisa mulai menyanyikan sebuah lagu yang populer di kalangan murid Akademiya.
Di masa lalu, mawar adalah bunga yang sangat berharga tanpa tandingan.
Namun setelah bergenerasi-generasi para sarjana bekerja tanpa lelah untuk membudidayakannya, kini mawar dapat ditemukan di mana pun sinar matahari bersinar.
Baca Juga: Kabar Bahagia! Lee Seung Gi dan Lee Da In Menikah April Mendatang
Tapi apakah ini buruk untuk mawar? Yah, tentu saja tidak. Langka atau umum, mawar tetap harum seperti biasanya. Nilai mereka hanyalah label yang diberikan pada mereka.
Dengan demikian, jika tiba suatu hari ketika semua orang berhenti menganggap bunga-bunga ini secara subyektif dan malah menilai mereka dengan mempertimbangkan kebiasaan pertumbuhan dan pilihan lingkungannya.