Contoh Teks Pidato Harlah 1 Abad NU Singkat dan Mudah Dihafal

photo author
- Kamis, 19 Januari 2023 | 21:38 WIB
Harlah NU (youtube.com / @Live lyric.)
Harlah NU (youtube.com / @Live lyric.)

KLIKAKTUAL.COM - Contoh naskah pidato Harlah 1 abad NU tersedia dalam artikel berikut.

Hari lahir NU jatuh pada 31 Januari 2023 mendatang. Menurut kalender masehi, tahun ini NU berusia 97 tahun. Namun secara kalender hijriah, NU akan berusia genap satu abad di tahun ini.

Dalam sebuah acara peringatan hari lahir NU, kita seringkali melakukan pidato sambutan.

Berikut contoh teks pidato Harlah 1 Abad NU singkat dan mudah dihafal

Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh,

Puja dan puji untuk Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurah untuk Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat, tabi’in dan atbait tabi’in... 

Para kiai, para pengasuh pondok pesantren, para pengurus NU di tingkat wilayah hingga ranting, para pengurus lembaga dan badan otonom NU, Nahdliyin dan Nahdliyat di Jawa Barat yang saya hormati.

Khidmah adalah kata kunci NU berdiri dan pergerakannya selama ini. Para kiai membentuk NU bertujuan untuk berkhidmah kepada agama dan tanah air.

NU memang lahir dari para pemuka agama yang nahdlah atau bangkit dengan tujuan untuk melestarikan Islam Ahlussunah wal Jama’ah di Indonesia dan dunia. Pada AD/ART NU pertama kali tertulis: 

Adapun maksud perkumpulan ini yaitu: memegang dengan teguh pada salah satu dari mazhabnya Imam empat, yaitu Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i, Imam Malik bin Anas, Imam Abu Hanifah An-Nu’man, atau Imam Ahmad bin Hambal, dan mengerjakan apa saja yang menjadikan kemaslahatan agama Islam.

NU dengan sekuat tenaga akan menjaga keutuhan negara dan memperjuangkan kesejahteraan rakyatnya. Sungguh suatu tujuan yang mulia dan itu sudah ditunjukkan dalam sejarah. 

Islam Ahlussunah wal Jamaah menjadi inspirasi dan gerak untuk cinta Tanah Air yang tertera dalam kalimat hubbul wathan minal iman. Agama dan Tanah Air menjadi bagian cinta dalam satu tarikan napas.

Mari kita buka sedikit dari peran NU dalam sejarah: Pada masa kolonial Belanda, yakni tahun 1937, NU membidani Majelis Islam A'la Indonesa (MIAI). Pada menjelang kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, NU turut serta merumuskan dasar negara yaitu Pancasila yang diwakili KH Abdul Wahid Hasyim, putra Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, pendiri NU.

Pada masa mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1945, NU mengeluarkan Resolusi Jihad NU dan Fatwa Jihad. Peristiwa ini menjadi Hari Santri hari ini. Resolusi Jihad NU ini kemudian digelorakan kembali pada 1946 selepas Muktamar NU di Purwokerto. Pada tahun 1954 guna mengukuhkan kedudukan kepala negara Republik Indonesia sebagai Waliyul Amri ad-Dharuri Bissyaukah yang dirongrong kelompok separatis berkedok agama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mike Dwi Setiawati

Tags

Rekomendasi

Terkini

Tiga Teori Masuknya Islam di Indonesia

Selasa, 29 Juli 2025 | 13:24 WIB
X