religi

Gus Miftah: Tradisi Maulidan Terjaga Berkat Adanya Nahdlatul Ulama

Minggu, 16 Oktober 2022 | 11:26 WIB
Gus Miftah: Tradisi Maulidan Terjaga Berkat Adanya Nahdlatul Ulama (Joko Susanto/Klikaktual.com)

MEMPERINGATI Hari Lahir Rasulullah, tradisi Maulidan, Tahilan, serta haulan, di Mayarakat Indonesia hingga kini masih terjaga berkat masih adanya Nahdlatul Ulama (NU).

Hal itu disampaikan KH Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah pada acara Tabligh Akbar dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Sesepuh Warga Makbaroh Seren, Japurabakti, Cirebon.

“Kenapa saya kok jadi garda terdepan dalam mengkampanyekan tradisi Ahlussunnah wal Jama’ah? Karena lihat saja kerajaan Arab saat ini yang dibangun oleh Assaud dengan konsensus pemikiran Abdul Wahab. Saud menjadi negara, Wahabi menjadi ideologinya di sana,” ujar Gus Miftah, Jumat (14/10/2022).

Baca Juga: 7 Tempat Wisata Indonesia Populer di Dunia, Ada yang Pernah Kamu Kunjungi?

Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji Sleman itu menjelaskan, jauh sebelum itu, amaliyah mereka sama dengan Indonesia.

Menurutnya, negeri Arab mayoritas Wahabi karena di Arab tidak ada organisasi yang menjaga amaliyah Ahlussunnah wal Jama’ah.

“Di Indonesia amaliyah Ahlussunnah wal Jama’ah itu dijaga oleh NU. Untuk itu, memecah Indonesia itu gampang, hancurkan saja NU, hancurkan Muhammadiyah. Karena merekalah yang terdepan menjaga NKRI,” tegas Gus Miftah.

Baca Juga: Masyarakat Kertawinangun Cirebon Lestarikan Tradisi Angkat Kayu Perbatang Setiap Maulid Nabi

Dalam ceramahnya itu, Gus Miftah berpesan, anak muda harus ada upaya membuat mereka yang tidak mengerti maulid, agar tertarik dengan maulid dan melestarikan tradisinya.

“Maka dari itu syiarkan semuanya. Gunakan medsos untuk syiar Maulid dan Haul. Postinglah yang penting, jangan yang penting posting,” katanya.

Lebih lanjut, Gus Miftah menuturkan, Maulid Nabi hanya diperingati sebagai hari lahir Nabi Muhammad SAW karena memang beliau dari lahir hingga wafat terjaga kebaikannya serta kesalehannya.

Baca Juga: Simak, Ini Makna Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW

“Hal ini berbeda dengan para Kiai yang diperingati justru hati wafatnya, atau yang disebut haul. Makanya ada banyak wali yang awalnya nakal, namun di akhir hayatnya wafat dalam keadaan mulia,” jelasnya.

Sedangkan Nabi Muhammad SAW, ujar Gus Miftah, telah dipastikan sebagai Nabi dan Rasul. Sehingga Nabi Muhammad memiliki status Ma’shum atau dijaga dari maksiat dan dijamin masuk surga.

Halaman:

Tags

Terkini

Tiga Teori Masuknya Islam di Indonesia

Selasa, 29 Juli 2025 | 13:24 WIB