Imam Fakhruddin ar-Razi berkata:
"Tidaklah seseorang yang membaca maulid Nabi ke atas garam atau gandum atau makanan yang lain, melainkan akan tampak keberkatan padanya, dan setiap sesuatu yang sampai kepadanya (dimasuki) dari makanan tersebut.
Maka akan bergoncang dan tidak akan tetap sehingga Allah akan mengampuni orang yang memakannya."
Dan sekirannya dibacakan maulid Nabi ke atas air, maka orang yang meminum seteguk dari air tersebut akan masuk ke dalam hatinya seribu cahaya dan rahmat, akan keluar daripadanya seribu sifat dengki dan penyakit dan tidak akan mati hati tersebut pada hari dimatikannya hati-hati itu.
Dan barangsiapa yang membaca maulid Nabi pada suatu dirham yang ditempa dengan perak atau emas dan dicampurkan dirham tersebut dengan yang lainnya.
Baca Juga: Kuliner Unik Bekasem Keraton Kesepuhan Cirebon, Apa Sih Isi di Dalamnya?
Maka, akan jatuh ke atas dirham tersebut keberkahan dan pemiliknya tidak akan fakir serta tidak akan kosong tangannya dengan keberkahan Nabi."
4. Dikumpulkan Bersama Syuhada dan Kaum Shalihin.
Imam Syafi'i berkata:
"Barangsiapa mengumpulkan saudara-saudaranya untuk mengadakan maulid Nabi, kemudian menyediakan makanan dan tempat serta melakukan kebaikan untuk mereka, dan dia menjadi sebab atas dibacakannya Maulid Nabi.
Maka Allah akan membangkitkan dia bersama-sama golongan shiddiqin (orang-orang yang benar), syuhada (orang-orang yang mati syahid), dan shalihin (orang-orang yang shaleh) dan dia akan dimasukkan ke dalam surga-surga Na'im."
5. Kelak Dikumpulkan Bersama Rasulullah.
Imam Sirri As-Saqathi berkata:
"Barangsiapa pergi ke suatu tempat yang dibacakan di dalamnya maulid Nabi, maka sesungguhnya ia telah pergi ke sebuah taman dari taman-taman surga.
karena tidaklah ia menuju ke tempat-tempat tersebut melainkan karena cintanya kepada Nabi.