[OPINI] Gusdur dan Nilai - Nilai Kemanusiaan yang Tidak Luntur di Era Disrupsi Digital

photo author
- Rabu, 9 November 2022 | 17:25 WIB
Gusdur (tangkap layar Aliqul chanel)
Gusdur (tangkap layar Aliqul chanel)


JAKARTA, Klikaktual.com - Berbicara tentang kemanusiaan tidak dapat dipisahkan dari sosok guru bangsa Indonesia yang mencintai keberagaman, yakni KH Abdurrahman Wahid alias Gusdur. Jika kita membaca biografi Gusdur atau tulisan yang memuat cerita hidupnya, kita akan kagum dan mengambil banyak pelajaran. Bagaimana tidak?

Segala aktivitas dan tindakannya selalu memberi makna positif bagi para pembaca dan memberi inspirasi. Meskipun tak jarang pula Gus Dur dianggap sebagai sosok kontroversial karena keputusannya sering di luar nalar. Kalau orang sekarang menyebut pemikiran Gusdur terlampau maju bagi orang-orang pada zamannya dulu.

Tentu perjuangan Gusdur, baik ketika masih jadi santri hingga maupun presiden RI tetap menjadi inspirasi bagi masyarakat atau aktivis dalam memulai pergerakannya. Banyak nilai-nilai yang dapat diteladani dari sosoknya.

Baca Juga: Daftar Tim yang Lolos 16 Besar Liga Champions 2022 Lengkap dengan Jadwal Tanding

Makna filosofi sembilan nilai utama yang dirumuskan oleh para pecinta Gusdur tanpa mengkerdirkan nilai-nilai yang lainnya yang . Melansir dari laman Gusdurian.net, sembilan nilai tersebut meliputi ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, persaudaraan, keksatriaan, dan kearifan tradisi.

Nilai - nilai yang diajarkan oleh Gusdur masih relevan di dalam era disrupsi, yang memberikan perubahan tidak secara bertahap seperti orang meniti tangga. Perubahan pada era itu lebih menyerupai ledakan gunung berapi yang meluluhlantakkan ekosistem lama dan menggantinya dengan eksosistem baru yang sama sekali berbeda.

Nilai-nilai inilah yang membidani munculnya beragam komunitas dan pergerakan yang berusaha menyuarakan keadilan, kemanusiaan, dan aksi sosial kemasyarakatan lainnya.

Baca Juga: Virak di TikTok, Ini Dia Lirik dan Arti Lagu Runtah 'Panon Coklat Kopi Susu' dari Doel Sumbang

Penulis sendiri tertarik dengan nilai keteladanan Gusdur ini, utamanya yang berkaitan dengan kemanusiaan. Semua manusia adalah makhluk mulia yang diciptakan dengan bentuk sebaik-baiknya.

Segala perbedaan baik agama, suku, jenis kelamin, maupun kelengkapan fisik itu ada bukan untuk saling dicela namun supaya manusia bisa saling menghargai dan menghormati. Seperti apa yang telah dikatakan Gus Dur “memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya, begitu sebaliknya, merendahkan manusia berarti merendahkan penciptanya.”

Memandang manusia tak sekadar apa yang nampak di mata, namun lebih dalam lagi, pada dasarnya di dalam diri setiap manusia terdapat perwujudan Tuhan yang biasa disebut wujud majazi (bayang-bayang). Oleh karena itu sebagaimana yang telah dilakukan Gus Dur, kita seharusnya turut membela kemanusiaan tanpa syarat apa pun.

Baca Juga: 5 Pemain Timnas Indonesia U-20 Tampil Apik Kalahkan Antalyaspor U-20, Siapa Saja Mereka?

Hal ini senada dengan pernyataan Husein Muhammad dalam bukunya Islam: Cinta, Keindahan, Pencerahan, dan Kemanusiaan yang menjelaskan bahwa Islam berperan sebagai agama rahmatan lil ‘alamin jika dapat dimaknai sebagai agama kemanusiaan, cinta, keindahan, dan perdamaian.

Kemanusiaan universal yang mengakui hak dan kewajiban seluruh masyarakat tanpa pendeskriminasian perlu digaungkan kembali kepada seluruh lapisan masyarakat.

Apalagi di era yang serba Disrupsi digital di mana arus informasi tersebar begitu cepat memungkinkan pengokohan nilai kemanusiaan melalui literasi digital atau kampanye-kampanye sosial di kalangan pemuda. Hal demikian mengingat bahwa generasi muda sekarang ini sangat dekat dengan dunia digital sehingga perlu pendekatan-pendekatan yang lebih inovatif.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ida Ayu Komang

Tags

Rekomendasi

Terkini

14+ Ucapan Hari Ibu, Sederhana, Berkesan dan Penuh Makna

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:25 WIB
X