JAKARTA, Klikaktual.com - Hari Senin identik dengan diadakannya upacara bendera di berbagai instansi di Indonesia.
Dalam pelaksanaannya, pembina upacara memberikan nasihat atau pelajaran yang bisa kita petik lewat amanat yang disampaikan pembina upacara. Terutama di sekolah-sekolah.
Berikut contoh teks amanat pembina upacara hari Senin yang bisa jadi referensi.
Assalaaualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yang saya hormati Bapak Kepala dan Wakil Kepala Sekolah beserta Staf, Bapak dan Ibu Guru dan anak-anak sekalian yang Bapak/Ibu banggakan.
Baca Juga: Komisaris Independen BSI Arief Rosyid Terima Penghargaan Pemuda Inspiratif Indonesia
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kita semua, sehingga pada pagi hari yang cerah ini kita masih dapat melaksanakan upacara bendera.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW Seperti biasanya setiap pelaksanaan upacara perlu kita evaluasi, agar kita mengetahui kekurangan–kekurangannya sehingga pelaksanaan upacara yang akan datang menjadi lebih baik.
Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan amanat mengenai Pengendalian Diri. Pelaksanaan upacara bendera pada setiap hari Senin hendaknya jangan dijadikan seremonial. Marilah kita jadikan kegiatan upacara sebagai ajang pengendalian diri kita. Agar selama pelaksanaan upacara ini kita bisa mengendalikan diri untuk bersikap sempurna.
Kita selalu berada dalam ruang dan waktu, berada dalam lingkungan. Kita ini bagian dari masyarakat pendidikan di lingkungan sekolah.
Baca Juga: Usai Imlie, Fahmaan Khan Debut di Bollywood?
Coba, mulai dari masuk pintu gerbang sekolah, hendaklah kalian sudah mulai bisa mengendalikan diri. Misalnya menghormati Bapak, Ibu Guru dan karyawan, bagaimana bisa tampak rapih tanpa ditegur oleh Bapak/Ibu Guru.
Contoh pengendalian diri yang lain misalnya setiap bel berbunyi untuk ganti pelajaran, hendaknya anak-anak jangan berkeliaran ke luar kelas. Kecuali jika memang harus berpindah ruangan seperti ke laboratorium atau pelajaran Olahraga.
Kemudian jika jam pelajaran terakhir telah usai, jika sudah tidak ada kepentingan lagi di sekolah, hendaknya anak-anak segera pulang ke rumah masing-masing, karena orang tuamu telah menunggu-nunggumu di rumah.
