Jakarta, Klikaktual.com - Lubang Buaya menjadi saksi bisu tewasnya tujuh jenderal dalam upaya PKI merebut kekuasaan pemerintah Indonesia.
Partai Komunis Indonesia (PKI) pernah berencana untuk mengambil alih kekuasaan Pemerintah Indonesia.
PKI mengelabui penduduk di Desa Lubang Buaya, Pondok Gede, Jakarta Timur dan tinggal di sebuah rumah.
Di rumah inilah kemudian menjadi sebagai tempat penyediaan konsumsi PKI. Sebelum PKI ini menguasai sebuah desa Lubang Buaya, partai ini terlebih dulu memerintahkan penduduk untuk mengungsi.
Para penduduk desa diiming-iming dengan alasan desa tersebut akan dijadikan sebagai tempat latihan militer.
Baca Juga: 13 Twibbon Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2022 Gratis dengan Desain Terbaru
Kemudian para anggota PKI melancarkan misinya pada 30 September 1965. Tujuh perwira TNI AD diculik dan dihabisi yang kemudian dibawa ke Lubang Buaya di Pondok Gede, Jakarta Timur.
Tiga dari tujuh perwira dihabisi di kediamannya masing-masing. Tiga jenderal itu adalah Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani, Mayjen TNI M T Harjono, dan Brigjen DI Pandjaitan.
Dalam penculikan yang sudah direncanakan oleh anggota PKI itu, Ahmad Yani yang menjadi target penculikan PKI. Sebab sikap tegasnya menentang usulan PKI tentang pembentukan Angkatan V.
Baca Juga: Link Streaming Gratis Indonesia vs Lebanon di Piala Asia Futsal 2022, Kick Off Live di MNCTV
Pasukan anggota PKI itu kemudian berangkat dari desa Lubang Buaya 1 Oktober 1965 dan dipimpin oleh Peltu Mukidjan dengan kekuatan 1 peleton Brigif 1 Kodam V/Jaya, 1 regu Cakrabirawa, 1 peleton Batalyon 540/Brawijaya, 1 peleton Batalyon 464/Diponegoro, 1 regu Pasukan Gerak Tjepat, dan 2 regu sukarelawan menuju untuk menculik Jenderal Ahmad Yani.
Setelah pasukan anggota PKI itu sampai di kediaman Jenderal Ahmad Yani, mereka menggunakan Istana sebagai alasan. Namun pertengkaran terjadi. Akhirnya sersan Raswad memerintahkan Kopda Gijadi untuk menembak Letjen TNI Ahmad Yani dengan senapan Thomson hingga meninggal.
Di tempat lain, empat perwira lainnya dibawa ke Desa Lubang Buaya dalam keadaan masih hidup. Mereka dibawa dengan mata ditutupi kain berwarna merah dengan kondisi tangan diikat ke belakang.
Baca Juga: Link Nonton Indonesia vs Lebanon di Piala Asia Futsal 2022, Live Streaming Gratis Klik di Sini!