4. Mayjen R. Suprapto
Rombongan penculik mendatangi rumah Mayjen R Suprapto sekitar pukul 04.30 WIB. Saat itu mereka mengatakan bahwa Suprapto diminta untuk menemui Soekarno. Suprapto langsung mengiyakan. Namun, ternyata sang Jenderal dibawa ke Lubang Buaya dan dianiaya dalam keadaan terikat.
5. Mayjen MT Haryono
Para penculik membombardir Mayjen M.T Haryono dengan peluru di kediamannya, karena mencoba melawan rombongan penculik. Sayangnya, Jenderal itu kalah dalam jumlah dan sudah banyak peluru yang mengenai tubuhnya. Akhirnya dirinya ambruk dan diseret naik ke atas truk rombongan penculik.
Baca Juga: Tempat Wisata Telaga Saat Puncak Bogor, Hadirkan Panorama Alam yang Manjakan Mata
6. Brigjen Sutoyo Siswomiharjo
Brigjen Sutoyo diculik pagi hari pada 1 Oktober 1965. Rombongan mengamankan lokasi di sekitar jalan rumahnya, dan melarang siapapun melintas.
7. Lettu Pierre Andreas Tendean
Pierre Tendean sebenarnya bukan sasaran penculik. Akan tetapi, pada 1 Oktober 1965, dirinya sedang berada di rumah Jenderal A.H. Nasution, atasannya.
Saat rombongan penculik datang dan bertanya kepada Tendean, apakah dirinya adalah A.H. Nasution, Tendean pun menjawab bahwa dialah Jenderal Nasution. Tindakan itu dilakukannya agar sang Jenderal selamat.
Baca Juga: Little Women Episode 7 dan 8: Spoiler, Jadwal Tayang, dan Link Nonton di Netflix hingga tvN
Dalam peristiwa itu, putri Nasution yang bernama Ade Irma Suryani yang saat itu masih berumur lima tahun ikut terbunuh.
8. Aipda (anm.) Karel Satsuit Tubun
Aipda (anm.) Karel Satsuit Tubun menjadi satu-satunya korban yang bukan anggota TNI. Saat itu ia sedang berjaga di rumah wakil PM Johannes Leimena. Ia ditembak saat ingin menghalangi PKI yang berusaha melumpuhkan pasukan di rumah Leimena.
9. Brigjen Katamso Darmokusumo