Jakarta, Klikaktual.com - Kumandang Takbir bergema sebagai tanda bahwa seluruh umat Islam telah selesai menjalankan ibadah Ramadhan tahun ini.
Meski termasuk dalam amaoan sunnah, namun mengumandangkan takbir di malam Idul Fitri kiranya menjadi salah satu tanda bahwa kita telah meraih kemenangan dalam melawan hawa nafsu selama Ramadhan.
Dalam buku Fikih Sunnah yang ditulis oleh Sayyid Sabiq dan di terjemahankan oleh Abu Syauqina dan Abu Aulia Rahma, membaca takbir di malam Idul Fitri hukumnya sunah.
Sementara anjuran bertakbir di hari raya Idul Fitri termaktub dalam surah Al Baqarah ayat 203.
Baca Juga: Contoh Teks Ikrar Halal Bihalal Keluarga Besar, Menyentuh dan Penuh Makna
Dalam Kitab Al Majmu' Syarah Al Muhadzdzab terjemahan Abdurrahim Ahmad dan Umar Mujtahid, Imam An Nawawi mengatakan bahwa takbir dibaca sebanyak 3x dengan lafadz sebagai berikut.
اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar.
Artinya:
"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar."
Baca Juga: Kumpulan Surat Pendek Tentang Silaturahmi, Cocok Dibacakan Saat Halal Bihalal
Ada juga lafadz takbir yang umum digunakan oleh masyarakat.
اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ
Allaahuakbar Allaahuakbar Allaahuakbar. Laa illaa haillallahuwaallaahu akbar, Allaahuakbar walillaahil hamd.
Artinya: "Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tidak ada Tuhan selain Allah, Allah maha besar, Allah maha besar dan segala puji bagi Allah".