JAKARTA, KLIKAKTUAL.COM - Biskuit Khong Guan, adalah sebuah kue sajian khas yang selalu ada pada saat momen lebaran hari raya Idul fitri.
Biskuit Khong Guan ini sangatlah legendaris di tengah-tengah masyarakat pedesaan maupun perkotaan, apalagi pada momen lebaran hari raya idul fitri.
Pada toples biskuit Khong Guan ini, ada sebuah gambar yang sangat legendaris yakni lukisan ibu dan dua anaknya yang sedang menikmati teh dan biskuit.
Baca Juga: Casa Pia Tumbangkan Vizela, Braga Hadapi Portimonense Selasa Dini Hari
Dikutip dari chanel YouTube cerita Nia, kata Khong Guan sendiri berasal dari bahasa Mandarin, yang berarti Khong Guan atau toples kosong.
Biskuit Khong Guan, menjadi salah satu ikon kue sajian lebaran yang kerap kita jumpai di wilayah-wilayah Indonesia, rata-rata masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan biskuit legendaris itu.
Biskuit Khong Guan ini, sebenarnya berasal dari perusahaan luar negeri yang bertempat di Singapura, pemiliknya pun merupakan imigran yang berasal dari fujian China.
Khong Guan didirikan oleh kakak beradik yang berasal dari Cina, yakni Chew Choo Keng dan Chew Choo Han.
Baca Juga: 5 Kaos Band Termahal dan Terlangka di Dunia, Setara dengan Harga Mobil
Pada awalnya, mereka kakak beradik itu, bekerja di sebuah pabrik biskuit lokal demi menafkahi keluarga.
Lalu, pada saat zaman perang dunia dua, Jepang menginvasi Singapura, kemudian kakak beradik ini pergi ke Perak Malaysia untuk mengungsi.
Di Malaysia mereka berdua mulai membuat biskuit dengan tangan, biskuit mereka cukup laku tetapi ada kendala yang dihadapi yakni kekurangan pasokan tepung dan gula.
Karena mereka kekurangan bahan pasokan, ia berdua pun kemudian beralih menjual garam dan sabun, setelah Singapura terbebas dari Jepang kakak adik itu kemudian kembali ke Singapura dan memulai usaha biskuit lagi.
Awal dari kesuksesan biskuit Khong Guan yakni ketika Chew Choo Han secara kebetulan menemukan beberapa mesin pembuat biskuit yang sudah tua dan rusak akibat perang yang dijual sebagai sisa dari pabrik tua tempat mereka dulu bekerja.
